Lihat ke Halaman Asli

Hardiyanti Kusuma Wardhani

Creative Writer | Mandala Enthusiast

Ketergantungan Emosional dalam Hubungan

Diperbarui: 7 Mei 2023   13:52

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Healthy relationship | Photo by Pn Alves

Ketergantungan emosional, kebutuhan akan kepuasan emosional, dan ketidaknyamanan dengan perubahan dapat menjadi faktor yang mempengaruhi seseorang untuk tetap dalam hubungan yang merugikan, baik itu pertemanan, keluarga, atau hubungan berpasangan. Namun, hal tersebut dapat berdampak negatif pada kesehatan mental dan emosional seseorang. Seseorang dapat merasa stres, cemas, dan bahkan mengalami depresi karena terus-menerus berada dalam situasi yang merugikan.

Mengapa seseorang tetap bertahan dalam hubungan yang merugikan? Apapun alasan mereka, yang penting adalah menyadari bahwa keputusan tersebut dapat memiliki konsekuensi yang serius pada kesehatan mental dan emosional seseorang. Penting untuk memprioritaskan diri sendiri dan mencari bantuan jika diperlukan untuk keluar dari situasi yang tidak sehat dan merugikan.

Jika seseorang merasa sulit untuk keluar dari hubungan yang merugikan, ada beberapa langkah yang dapat dilakukan. Pertama, mereka harus menyadari bahwa mereka memiliki hak untuk hidup dengan damai dan bahagia. Selanjutnya, mereka dapat mencari dukungan dari teman dan keluarga, atau mencari bantuan dari profesional seperti psikolog atau konselor. Terakhir, mereka perlu memastikan bahwa mereka memiliki sumber daya yang cukup untuk memulai kehidupan baru, baik secara finansial maupun sosial.

Dalam hal ini, seseorang juga dapat memperkuat diri mereka sendiri dengan membaca artikel atau buku yang terkait dengan topik ini. Ada banyak sumber daya yang tersedia, dan mengambil langkah-langkah kecil untuk meningkatkan kepercayaan diri dan kemampuan untuk mengambil keputusan yang lebih baik dapat membantu seseorang untuk membangun hubungan yang lebih sehat dan bahagia.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline