Seperti yang telah kita ketahui bersama, bahwa suatu kegiatan pendakian akan selalu memiliki risiko yang cukup tinggi. Salah satunya yang paling berbahaya menyerang bagi seorang pendaki yakni hipotermia.
Beberapa kasus hipotermia bahkan sering mencuat menjadi berita nasional dan menjadi perbincangan hangat di kalangan para pendaki maupun masyarakat umum.
Oh iyah, sebelum lanjut, adakah dari pembaca yang pernah mengalami hipotermia? Atau bahkan pernah menangani korban dari hipotermia?
Jadi, yang sebenarnya kita atau pembaca pahami tersebut, hipotermia atau hanya sebatas kedinginan semata saja sih?
Perlu diketahui bersama, bahwa hipotermia terjadi ketika suhu inti tubuh atau body core temperature berada di bawah 35 derajat celcius.
Hipotermia sendiri dibagi menjadi dua jenis. Pertama, hipotermia primer yang merupakan hipotermia disebabkan oleh paparan dingin dari lingkungan.
Kedua, hipotermia sekunder yang merupakan penyakit yang mendasari, seperti pendarahan, hipoglikemi, tumor otak, obat-obatan, dll.
Nah, bagaimana sih hipotermia bisa terjadi?
Hipotermia akan terjadi ketika panas yang dihasilkan tubuh tidak sebanyak panas yang hilang.
Beberapa hal yang bisa menyebabkan kondisi tersebut adalah sebagai berikut: