Lihat ke Halaman Asli

Edwin C

Belajar menuangkan sesuatu melalui tulisan

Kemesraan Ridwan Kamil & Ariel yang Menuai Protes KPAI

Diperbarui: 25 Juli 2017   11:10

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi: newsmedia.co.id

Tadi pagi kebetulan saya menyaksikan berita INews Tv, menarik perhatian saya, ada sebuah berita tentang protes yang dilayangkan oleh KPAI terkait kebersamaan Walikota Bandung Kang Ridwan beserta Atalia istrinya dan Ariel "NOAH" dalam satu panggung. Dalam berita tampak Ariel bermain gitar dan bernyanyi sedangkan Kang Ridwan bersama istri ada bersama dengan gaya dan tingkah Kang Ridwan yang lucu...heheProtes yang dilayangkan KPAI melalui ketuanya Asroun Niam terkait dengan latar belakang Ariel yang tersangkut kasus pronografi beberapa waktu lalu. Menurut dia tidak pantas seorang Ridwan Kamil ada bersama dengan seorang yang pernah tersandung masalah hukum karena akan menjadi contoh yang buruk bagi masyarakat hmmm... Hal ini langsung mengundang banyak protes dari para netizen, bahkan Ariel sendiri telah melayangkan protes terhadap protes yang dilayangkan KPAI. Masih banyak hal penting lain yang perlu di lakukan atau dikritisi daripada sekedar mencari sensasi, demikian beberapa dari netizen.

Well, terlepas dari itu semua, saya dalam hati bertanya, kenapa sih masih ada beberapa orang yang beranggapan ga ada kesempatan kedua buat orang yang berbuat salah? Apakah kita sendiri suci dan benar sehingga bisa menjudge orang sedemikian rupa? Apakah seorang abdi negara suatu hari tidak boleh jalan beriringan dengan seorang pembunuh kelas kakap padahal sang pembunuh sudah bertobat?.

Padahal dimata Tuhan kita semua sama dan sejajar. Terkadang sanksi sosial yang terlalu berlebihan membuat seseorang terjerumus kembali pada kesalahannya terdahulu. Sebaiknya kita mencegah ini. Karena bila ini terjadi, kita pun akan ikut andil dalam keslahan orang itu yang kedua kalinya.

Oleh sebab itu yu kita buka hati dan pikiran kita untuk saling mengasihi sesama kita dan belajar memberikan kesempatan kedua. Jangan sampai kita menyimpan akar pahit dalam kehidupan yang malah merugikan diri kita sendiri. Salam damai...      

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H



BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline