Misi paling penting saat ini adalah untuk mencegah jangan sampai ketum lama tetap menjadi ketum. Ini sudah lama diidam-idamkan seluruh masyarakat Indonesia dan sebentar lagi akan tercapai. FIFA sudah melarang 3 calon ketum lama untuk terus maju. Keputusan FIFA ini sangat bijaksana.
Penulis tidak mengatakan 3 calon ketum itu jelek atau bermasalah. Penulis hanya melihat untuk kelancaran restorasi PSSI dan prestasi sepakbola. Penulis juga tidak mengatakan ketum lama jelek. Penulis hanya melihat ketum lama sudah banyak kehilangan dukungan dari masyarakat dan sudah terbukti tidak memberikan prestasi juara dalam turnamen-turnamen internasional, meskipun mungkin masih ada juga yang mendukungnya dengan berbagai alasan.
Jangan ada pihak yang berkeras meneruskan keinginan mendesak supaya 3 calon ketum lama itu harus maju. Akan ada kesempatan buat mereka berkiprah dengan baik di PSSI era baru tanpa mereka harus menjadi ketum. Dan ada waktu yang cukup buat mereka mencalonkan diri dalam kongres empat tahun yang akan datang pada saat ketum terpilih nanti selesai masa jabatannya.
Demi kepentingan sepakbola nasional dan kelancaran restorasi PSSI, sebaiknya calon-calon ketum adalah orang-orang di luar calon-calon lama, karena hal ini sudah dilarang oleh FIFA dengan alasan kebijaksanaan. Perjuangan yang baik adalah perjuangan tanpa pamrih mendapatkan jabatan. Perjuangan yang sebenarnya adalah perjuangan teknis memperbaiki prestasi sepakbola setelah politik organisasi menjadi lebih bersih, terbuka dan mendukung fair play dalam permainan sepakbola, kompetisi dan organisasi.
Mari kita mengalah ...... Kita harus waspada bahwa konon ada kekuatan yang tidak menghendaki PSSI berubah menjadi jauh lebih baik. Kekuatan itu konon bekerja dengan berbagai cara termasuk menghambat dan mempersulit proses pemilihan ketum yang baru. Mari kita jangan ada yang mau diadu domba. Kekuatan pembaharu harus bersatu padu saat ini mendukung kelancaran pekerjaan Komite Normalisasi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H