Lihat ke Halaman Asli

Ke IGD Tidak Dilayani Sesuai Antrian

Diperbarui: 23 Agustus 2022   23:23

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Ketika sedang sakit dan segera memeriksakan diri ke IGD, ternyata orang lain yang datang sesudah saya malah diperiksa dan diobati terlebih dahulu. Hal ini terasa membingungkan dan saya jadi merasa pelayanan di IGD tidak cepat. Apakah yang sebenarnya dilakukan tenaga kesehatan, perawat, dokter, bidan itu benar?

Saya merasa sakit batuk pilek yang mengganggu selama 2 hari ini, tenggorokan gatal, napsu makan menurun, dan mudah mengantuk. Terlebih di pergantian musim ini yang membuat banyak orang lain sakit. Awalnya saya mau ke praktik dokter namun karena saya malas mengantri maka saya menuju ke IGD yang saya lihat pasiennya tidak sebanyak di poli. Ketika datang ke IGD saya melihat suasananya lebih ramai daripada di poli, banyak kasur dan tenaga kesehatan yang jalan dengan sibuknya kesana kemari membawa obat dan kertas. Saya awalnya dilayani dengan baik, dilakukan pemeriksaan seperti tekanan darah, suhu badan, dan keluhan saya. Sesudah itu saya menunggu lebih lama lagi untuk diperiksa dokter. Selagi menunggu, ada pasien lain yang baru datang dan langsung dimasukkan ruangan dengan warna gorden merah dan langsung mendapat pemeriksaan dan pengobatan. Saya rasa bingung karena saya datang duluan namun pasien itu dilayani terlebih dahulu.

Kurang lebih seperti itu cerita yang sering terlintas di pikiran saya sebagai dokter ketika melihat pasien pada triase hijau kebingungan dan meminta diperiksa cepat. Ada sebuah sistem yang digunakan oleh tenaga kesehatan di IGD dalam menentukan urutan penanganan pasien yang disebut triase. IGD (Instalasi Gawat Darurat) menangani pasien bukan berdasarkan siapa yang lebih awal datang namun berdasarkan siapa yang lebih gawat darurat terlebih dahulu melalui sistem triase itu. Melalui pemeriksaan awal yang dilakukan saat pasien pertama kali masuk ke IGD, kami menentukan triase/ tingkat kegawatdaruratan pasien.

Dalam keadaan sumber daya yang terbatas, apabila ada beberapa pasien maka yang diutamakan adalah pasien yang lebih gawat darurat. Contohnya adalah dalam cerita tersebut, dimana "saya" merupakan pasien batuk pilek dengan kondisi klinis baik yang termasuk kegawat daruratan ringan, dibandingkan pasien selanjutnya yang masuk triase merah (kegawatdaruratan tertinggi) seperti pasien serangan jantung, stroke, perdarahan otak, dan lain lain. Dalam keadaan seperti itu tentu tenaga kesehatan perlu menangani pasien yang serangan jantung tersebut mendahului pasien batuk pilek tersebut. 

Singkat cerita, IGD merupakan tempat untuk pasien kegawat daruratan oleh karena itu pasien yang ditangani di IGD merupakan pasien gawat darurat terlebih dahulu. Apabila kita memiliki keluhan penyakit yang kita rasa berbahaya maka langsunglah berangkat ke IGD, namun jika dirasa tidak mendesak maka utamakan berobat di klinik atau poli terlebih dahulu. Semoga kita semua sehat selalu.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline