Pada 2021 fenomena NFT sangat menghebohkan dunia, banyak orang beramai-ramai membeli bahkan ada yang sampai membuat karysa seni digital untuk di jual. Tapi apa sebenarnya NFT, itu adalah singkatan dari Non Fungible Token suatu teknologi berbasis blokchain yang memungkinkan benda digital menjadi unik tidak bisa di copy, diubah atau dimusnahkan.
Teknologi memungkinkan sebuah benda digital punya nilai komersial. Pemanfaatan teknologi ini tidak terbatas untuk karya seni digital saja, namun semua yang di digitalkan bisa menjadi NFT.
Di Indonesia, teknologi ini mulai dikenal ketika Ghozali menjual foto selfie dan mendapat banyak uang. Banyak orang mulai belajar tentang NFT ini sebab menurut mereka ini salah satu cara mendapat uang dengan mudah. Fenomena Ghozali ini menjadi titik awal berkembangnya NFT di Indonesia.
Padahal teknologi ini sudah ada sejak 2014, saat itu Kevin McCoy menciptakan sebuah pola warna warni dan di buat blogchain. Sejak itu NFT mulai berkembang.
Namun sayangnya saat ini pada 2022, NFT mulai mengalami penurun bisa dilihat dari pencarian Google tentang NFT telah menurun drastis. Menurut Google Trends, puncak pencarian NFT tercatat pada bulan Januari, namun menurun sekitar 80% sejak saat itu. Juga menurut penelitian factor yang mempengaruhi penurunan karena munculnya banyak NFT yang tidak layak.
Hal tersebut disebabkan karena mudahnya membuat dan menjual produk digital, hingga saat ini banyak NFT yang tersedia dan siap di jual namun saking banyaknya penjual dengan harga yang tinggi ditambah lagi karya seninya tidak sesuai dengan harga, pembeli mulai menghilang sebab harganya sudah tidak relevan lagi atau tidak sesuai dengan karya yang di jual.
Teknologi memang berkembang, banyak sekali hal yang baru bermunculan pada dewasa ini. Banyak yang tergiur hingga membuat berbagai cara untuk dapat menghasilkan uang lewat teknologi.
Tapi itu semua harus diiringi dengan kemampuan dan pengetahuan, karena sekarang di NFT, banyak karya digital yang dibuat seadanya tanpa nilai jual sama sekali namun dijual dengan harga yang tinggi.
Itulah yang membuat pembeli NFT mulai menghilangkan. Teknologi ini seharusnya sangat menguntungkan seniman digital, sebab membantu untuk menjual karya digital mereka.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H