Lihat ke Halaman Asli

Cerita Silat: Si Buta dan Anak Langit (Bagian 2)

Diperbarui: 21 November 2017   06:41

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Novel. Sumber ilustrasi: PEXELS/Fotografierende

Link bagian 1:

Dari kejauhan, Mbah Tuyul yang menggendong Sena sambil meloncat loncat diatas pucuk daun pohon pohon dengan cepat terlihat seperti bayangan burung raksasa yang sedang terbang kearah atas gunung.

Sesekali Sena menjerit ngeri ketika mereka "terbang" tinggi diatas pepohonan, tapi karena Sena termasuk bocah yang pemberani..setelah beberapa lama mereka "terbang", Sena mulai menikmati perjalanan mereka keatas gunung.

Sena tidak mengetahui bahwa sebenarnya Mbah Tuyul ini adalah salah satu legenda dunia persilatan yang jarang orang bertemu dengannya. Sena termasuk anak yang beruntung bisa bertemu dengan Mbah Tuyul ini. Para pesilat didunia persilatan kebanyakan hanya mengenal namanya saja dengan cerita mengenai kesaktiannya yang seringkali didongengkan orang dengan rasa takut.

Sesampainya mereka diatas gunung, Mbah Tuyul dan Sena duduk diatas ranting besar di sebuah pohon yang berukuran besar dengan lingkar batangnya sekitar sepelukan lima orang dewasa.

"Kita disini aja Sena, melihat lihat saja, kamu diam saja jangan menimbulkan bunyi yang tidak perlu!" Ucap Mbah Tuyul kepada Sena.

Dari kejauhan, Sena melihat tak jauh dari dia berada, terdapat sebuah tanah lapang yang cukup luas dengan sekumpulan orang tampak berkumpul disana.

Sekitar belasan orang berkumpul ditanah lapang itu dan tampak banyak diantaranya yang membawa senjata.

Ada yang membawa pedang panjang, golok besar, tongkat besi dan gada.

Tapi ada beberapa orang yang membuat Sena tertarik melihatnya yaitu seorang wanita setengah baya dengan seorang anak kecil perempuan. Wanita itu berumur sekitar empat puluh tahunan tapi wajahnya masih terlihat cantik dengan kulitnya yang putih. Sementara anak kecil perempuan disampingnya juga terlihat cantik manis dan imut wajahnya.

Selain kedua wanita ini, perhatian Sena tertarik kepada dua orang yang berjubah serba hitam yang berdiri ditengah tengah kerumuman orang. Wajah kedua orang ini sangat putih pucat dan tanpa ekspresi kontras dengan pakaian mereka yang serba hitam.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline