Lihat ke Halaman Asli

DARAH; SEBUAH KAJIAN PSIKOLOGI DAN SUDUT PANDANG FILSAFAT ILMU

Diperbarui: 24 Juni 2015   00:39

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Konsepsi Darah dalam Terapan

Darah adalah sumber kehidupan, artinya bahwa dengan adanya darah manusia bisa hidup. Hal ini terlihat dari fungsi darah yang membawa sari makanan, oksigen dan bahan-bahan lainnya untuk kebutuhan dan keberlangsungan sistem kerja pada organ tubuh manusia. Sehingga jika darah ini tidak ada, atau terjadi gangguan maka suplai bahan-bahan kebutuhan organ tersebut akan terganggu. Bahkan jika terjadi kekurangan darah pada makhluk hidup akan berakibat pada kematiannya.

Memperkuat pendapat bahwa darah maerupakan sumber kehidupan bahwa awal penciptaan manusia adalah berasal dari segumpal darah yang sebelumnya berupa air sperma. Dari segumpal darah tersebut akhirnya menjadi segumpal daging dan jadilah manusia dengan segala kesempurnaannya.

Darah adalah simbol semangat, hal ini terlihat dari sebuah ungkapan merah darahku dan putih tulangku. Ungkapan tersebut seakan mengajak untuk menunjukan bahwa dengan dengan darah mereka menyimbolkan semangat yang bergelora. Ungkapan-ungkapan lain yang dianalogikan dengan darah adalah perjuangan sampai titik darah penghabisan, cap jempol darah, dan berbagai ungkapan lainnya.

Selain beragam pengertian diatas, ada juga yang menyatakan bahwa darah adalah ruh kehidupan, nyawa kehidupan dan beragam ungkapan lainnya. Berbagai ungkapan tersebut merujuk pada sebuah konsepsi bahwa darah adalah komponen yang melekat pada tubuh makhluk hidup dan berimplikasi pada kondisi psikologisnya.

Konsepsi Darah dari Sudut Filsafat Ilmu

Seringkali banyak perbedaan dalam mendefinisikan sesuatu, hal ini didasarkan pada perbedaan sudut pandang masing-masing orang yang mengungkapkannya. Untuk menghindari multi definisi tersebut, filsafat ilmu memberikan batasan dengan kajian aksiologi, epistimologi, dan ontologi.

Aksiologi merupakan cabang filsafat ilmu yang mempertanyakan bagaimana manusia menggunakan ilmunya.  Aksiologi adalah istilah yang berasal dari kata Yunani yaitu; axios yang berarti sesuai atau wajar. Sedangkan logos yang berarti ilmu. Aksiologi dipahami sebagai teori nilai. Jujun S.Suriasumantri mengartikan aksiologi sebagai teori nilai yang berkaitan dengan kegunaan dari pengetahuan yang diperoleh. Jadi Aksiologi merupakan ilmu yang mempelajari hakikat dan manfaat yang sebenarnya dari pengetahuan, dan pembahasan aksiologi menyangkut masalah nilai kegunaan ilmu.

Kemudian yang kedua adalah Epistemologi atau teori pengetahuan adalah cabang filsafat yang berurusan dengan hakikat dan lingkup pengetahuan, pengandaian-pengandaian dan dasar-dasarnya serta pertanggung jawaban atas pernyataan mengenai pengetahuan yang dimiliki. Sedangkan batasan yang ketiga untuk mengarahkan sebuah pendefinisian sesuatu adalah melalui Ontologi. Ontologi adalah studi filosofis tentang hakikat, eksistensi atau kenyataan, serta menjadi kategori dasar dan hubungannya.

Berdasarkan berbagai penjelasan tentang kajian filsafat ilmu tersebut, disarikan berbagai pendapat darah. Darah adalah cairan yang ada di dalam tubuh makhluk hidup yang berasal dari saripati kehidupan yang berfungsi untuk mengedarkan berbagai bahan yang dibutuhkan oleh organ yang ada ditubuh untuk keberlangsungan hidup.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline