Lihat ke Halaman Asli

Ayu Septyani

Plan the brightest future for your children with #ONESolution

Kuliah di Australia

Diperbarui: 25 Juni 2015   00:35

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

13474303311971965621

[caption id="attachment_198605" align="aligncenter" width="300" caption="Open day in Curtin University"][/caption]

Kenapa sih banyak orang yang kuliah di Australia? Melanjutkan pendidikan tinggi disana, mengambil kursus Bahasa Inggris di Australia, atau sekedar mengambil kursus singkat di Australia. Berdasarkan statistik Australia Education International, lebih dari 18.000 pelajar dari Indonesia menuntut ilmu di Australia, mulai dari yang mengambil program Bahasa Inggris sampai jenjang S3 berbondong-bondong menuntut ilmu di Negeri Kanguru. Selain jenjang pendidikan yang lengkap, ragam jurusan yang tersedia juga mampu menampung setiap aspirasi belajar para pelajar, hal ini didukung pula dengan sarana dan prasarana yang lengkap, teknologi yang selalu update, metodologi pengajaran yang canggih, dan akses ke jaringan internasional yang terbuka luas. Alasan memilih kuliah di Australiapun bermacam-macam, antara lain; Ada pelajar yang merasa sudah menghabiskan biaya jutaan rupiah untuk kursus Bahasa Inggris selama bertahun-tahun namun tetap merasa memiliki kekurangan dalam percakapan Bahasa Inggris, hal ini dikarenakan setiap dia pulang dari kursus dan kembali ke keluarga dan teman-teman dia tidak bisa mempraktekkan Bahasa Inggrisnya, karena malu dibilang sok inggris, dia menjadi minder untuk mengucapkan Bahasa Inggris tiap harinya. Pelajar ini memilih untuk kuliah Bahasa Inggris di Australia dengan alasan ingin mempraktekkan Bahasa Inggris tiap harinya tanpa ragu dan malu. Alhasil, setelah 6 bulan mengambil Kursus Bahasa Inggris di Sekolah Bahasa di Australia, dia yang dasarnya sudah memiliki teori sewaktu di Indonesia kian lancar berbahasa inggris dan menerapkannya dalam kehidupan berhari-hari baik dirumah maupun ditempat kerja. Ada juga pelajar yang ingin mendapatkan pengalaman hidup di Luar Negeri, jenis pelajar ini adalah seorang berjiwa petualang yang ingin merasakan hidup, belajar, berinteraksi dengan penduduk lokal setempat, berbaur dengan komunitas lokal, dan menuntut ilmu yang berguna untuk diterapkan saat kembali ke tanah air. Biasanya program beasiswa menawarkan keuntungan untuk berbagi dalam bidang pendidikan dan kebudayaan yang cocok untuk pelajar tipe ini. Banyak budaya positif di Australia yang dapat diterapkan saat kembali ke tanah air misalnya, budaya hidup bersih, menjaga fasilitas umum, budaya antri, disiplin dan tepat waktu. Selain ilmu dan keahlian yang bermanfaat yang diterapkan sekembalinya ke tanah air, misalkan dibidang ekonomi, lingkungan hidup, teknologi, dll. Banyak pula pelajar yang mengambil kuliah di Australia untuk menuntut ilmu di perguruan tinggi berstandar internasional yang tersebar di Australia. Dengan menuntut ilmu di tempat yang bagus mereka mengharapkan mendapatkan pendidikan yang bagus pula, membuka jalan bagi mereka untuk mendapatkan akses ke jaringan global dunia, mendapatkan ijazah yang dikenal di dunia internasional ( international recognized ), mendapatkan pekerjaan di Luar Negeri atau meningkatkan mutu pendidikan Indonesia nantinya apabila mereka pulang ke tanah air untuk membangun sistem pendidikan Indonesia ke arah yang lebih baik. Tak jarang, banyak juga pelajar yang mengambil pendidikan di Australia untuk mendapatkan Permanent Residency (penduduk tetap) melalui jalur pendidikan. Mereka berusaha mengambil jurusan pendidikan yang tepat, yang sesuai dengan pangsa pasar kerja di Australia, sehingga setelah tamat mereka dapat mengajukan aplikasi Permanent Residency kepada Pemerintah Australia. Permanent Residency ini memiliki banyak syarat dan poin yang harus dipenuhi oleh aplikan. Untuk dapat kuliah di Australia, biaya yang dibutuhkan cukup terjangkau, biaya pendidikannya mulai dari 30 jutaan saja. Dengan kuliah di Australia siswa juga dapat membantu meringankan beban orang tua dengan bekerja part time selama masa studinya dan bekerja full time saat liburan. Hasil kerja part time ini dapat memberikan pengalaman yang berharga, menempa mental pelajar, selain mendapatkan uang saku untuk biaya hidup di Australia. Syarat untuk masuknya juga mudah, yakni passport, ijazah pendidikan terakhir, dan bukti kemampuan Bahasa Inggris dalam bentuk IELTS maupun TOEFL. Tidak ada drama kamu anak siapa, atau aksi sogok menyogok untuk bisa masuk ke institusi pendidikan di Australia, semuanya transparan dan kondusif. Ayo maksimalkan potensimu dengan kuliah di Australia!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline