Lihat ke Halaman Asli

Kurayu Tuhan Sampai Tersipu Malu

Diperbarui: 25 Juni 2015   01:43

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

jejakhikmah.blogspot.com

ia mengerlip

kedua matanya

batang-batang cinta

terkelupas di antara

permohonan rindu

aku memandang

sederas sungai

sehangat kucuran air

di telaga kausar

ia malu-malu

seperti genit

kucubit asma

ia mengecupku

tersipu

inna shalati wa nusuki

wa mahyaya wa mamati

lillahi rabbil alamin

la syarika lahu

wa bidzalika umirtu

wa ma ana minal musyrikin

sesungguhnya salatku

hidup - matiku

hanya bagimu o tuhan semesta alam

ia tiada duanya

yang dari itu

ia perintahkan menyembahnya

dan aku takkan pernah

menduakannya

ia

aku

tersipu

[caption id="" align="alignnone" width="614" caption="jejakhikmah.blogspot.com"][/caption]

Titiktitik, ramadan 1433

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline