Lihat ke Halaman Asli

Eduardus Evan

Mahasiswa S1 Ekonomi Pembangunan Universitas Airlangga

Dampak Zoom Fatigue terhadap Kesehatan Mahasiswa

Diperbarui: 19 Juni 2022   17:55

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Pandemi Covid-19 yang telah menyerang Indonesia selama kurang lebih 2 tahun tersebut menyebabkan dampak negatif kepada semua aspek kehidupan, termasuk aspek pendidikan. Sesuai dengan Surat Edaran (SE) Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) Nomor 1 tahun 2020, Perguruan Tinggi (PT) dilarang oleh Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan untuk melaksanakan perkuliahan tatap muka dan diperintahkan agar menyelenggarakan pembelajaran jarak jauh melalui platform google meet, dan lain-lain serta menyarankan bagi mahasiswa untuk ikut berpartisipasi dalam meminimalisir penyebaran Covid-19 dengan cara mengikuti pembelajaran jarak jauh dari rumah. Pembelajaran daring adalah pembelajaran yang dilakukan secara online menggunakan aplikasi pembelajaran maupun jaringan sosial, dilakukan tanpa melakukan tatap muka tetapi melalui platform yang tersedia. Segala bentuk materi pembelajaran didistribusikan secara online, komunikasi dilakukan secara online dan tes juga dilaksanakan secara online (Argaheni, 2020). Pihak kampus maupun mahasiswa terpaksa untuk beradaptasi dengan pembelajaran jarak jauh menggunakan google meeting, zoom meeting, dan lain-lain. Pembelajaran daring menggunakan aplikasi zoom meeting, google meeting, dan lain-lain memerlukan perhatian intens pada kata- kata dan gambar atau video, karena tampilan seseorang hanya terlihat dari kepala hingga bahu, perhatian intens selama proses pembelajaran daring juga sering terkendala kualitas gambar atau video yang kurang baik (Rahardjo et al., 2020).

Pembelajaran daring menjadi satu-satunya alternatif yang dapat dilaksanakan oleh universitas untuk mengadakan kegiatan belajar mengajar sebagai upaya untuk menghindari terjadinya kerumunan dan meminimalisir penyebaran Covid-19. Pembelajaran daring menggunakan Zoom meeting, Google meeting, dan lain-lain tentunya dapat mempermudah mahasiswa serta dosen selama kegiatan belajar mengajar dikarenakan banyaknya platform online yang dapat dipergunakan dalam proses pembelajaran serta canggihnya fitur video conference zaman sekarang. Akan tetapi ada beberapa dosen/mahasiswa yang tidak siap akan perubahan yang tiba-tiba tersebut dan pada akhirnya tujuan pembelajaran tidak tercapai.

Kebijakan pemerintah yang mengubah metode pembelajaran dari tatap muka menjadi pembelajaran daring tentunya memiliki dampak positif seperti tidak perlu bersusah payah pergi ke kampus, membuat banyak orang melek teknologi, dan waktu luang yang lebih banyak. Akan tetapi kebijakan pemerintah yang mengubah metode pembelajaran dengan tiba-tiba tersebut sangat berpengaruh kepada kesehatan fisik maupun mental para mahasiswa. Masalah fisik tersebut antara lain adalah insomnia, kelelahan, masalah pencernaan, sakit kepala, dan nafsu makan menurun, semua hal tersebut terjadi dikarenakan banyaknya tugas yang diberikan oleh para dosen selama masa pandemi Covid-19 sehingga para mahasiswa merasa terbebani dengan banyaknya tugas tersebut sehingga sering kali mereka lebih mementingkan tugas daripada kesehatan mereka sendiri. Sedangkan dampak pembelajaran daring secara mental adalah stres, stres merupakan hal yang sangat fatal jika terus dibiarkan. Stres adalah hubungan antara individu dengan lingkungannya yang dievaluasi oleh seseorang sebagai tuntutan atau ketidakmampuan dalam mengahadapi situasi yang membahayakan atau mengancam kesehatan (Lazarus dan Folkman, 1984). Stres yang jumlahnya begitu banyak bisa membahayakan kepada setiap orang, termasuk siswa (Lin dan Huang, 2014).

Berbagai macam dampak pembelajaran daring diatas merupakan salah satu fenomena zoom fatigue atau kelelahan zoom. Zoom fatigue adalah burnout yang diakibatkan oleh konferensi video, terutama Zoom (Adin, 2020). Zoom fatigue merupakan istilah yang mulai dikenal masyarakat semenjak Pandemi Covid-19 melanda yang menyebabkan segala kegiatan harus dilaksanakan secara daring melalui zoom meeting, google meeting, dan lain-lain. Zoom fatigue dapat disebabkan oleh beberapa hal seperti:

1. Munculnya kekhawatiran jika mengedipkan mata kita akan tertinggal dari materi yang sedang dijelaskan,

2. Covid-19 membuat kita duduk di depan laptop seharian entah itu untuk mengikuti kelas, kerja kelompok, maupun mengikuti rapat organisasi.

3. Perbedaan pencahayaan masing-masing peserta zoom.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline