Lihat ke Halaman Asli

Eduardo RahardianF

Universitas Pendidikan Indonesia 2018

Apa Itu Dyson Sphere? Pengertian dan Penjelasan Dyson Sphere

Diperbarui: 21 Oktober 2021   14:27

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Ketika mengisi tangki bensin mobil, luangkan waktu sejenak untuk mengingat bahwa bahan bakar fosil adalah sumber daya yang terbatas dan tidak dapat diperbarui. Pada akhirnya, umat manusia harus mampu memanfaatkan energi dari sumber daya selain fosil.

Solusinya mungkin terletak di Matahari kita. Bayangkan mengisi tangki kendaraan bukan dengan bensin, tapi dengan cahaya murni.Matahari. Jauh di masa depan, hal ini mungkin bisa dilakukan berkat konsep Dyson sphere (bola Dyson).

Bayangkanlah bola Dyson sebagai sebuah megastruktur spheroid yang dibangun di sekitar Matahari untuk mengumpulkan energi dari bintang kita ini. Tentu saja tujuannya adalah untuk memanfaatkan energi surya dan mengubahnya menjadi jenis energi yang dapat kita gunakan untuk menjalankan kendaraan, komputer, atau segala macam peralatan teknologi modern yang dapat kita kembangkan dalam beberapa juta tahun mendatang, yah, jika kita mampu bertahan selama kurun waktu itu.

Pengembangan bola Dyson hanyalah sebatas tahap imajiner. Tapi tidak terlalu sulit untuk memprediksi bahwa suatu hari nanti kita membutuhkan sumber energi yang jauh lebih besar dan lebih bertenaga. Saat ini kita membakar bahan bakar fosil dengan harga yang semakin mahal agar tetap bisa mengoperasikan segala jenis gadget dan peralatan. Sumber energi yang berkelanjutan, seperti tenaga surya dan tenaga angin, sangat ideal untuk melengkapi sumber daya dari batubara dan minyak bumi, namun, sumber energi yang berkelanjutan ini belum dapat menyalakan semua mobil dan smartphone kita.

Menurut beberapa teori, tidak semua tingkat peradaban sebanding dalam hal kemajuan teknologi. Pada awal tahun 1960-an, astrofisikawan Nikolai Kardashev menggagas tentang tiga klasifikasi peradaban di alam semesta :

Peradaban Tipe I,

adalah peradaban yang telah belajar bagaimana memanfaatkan semua sumber energi yang tersedia di planet mereka berasal. Sekarang atau setidaknya suatu hari nanti kita akan mencapai peradaban Tipe I ini. Menurut fisikawan teoritis Michio Kaku, kita bisa mencapai tingkat tersebut dalam waktu satu atau dua abad mendatang.

Peradaban Tipe II, 

adalah peradaban yang telah memahami bagaimana memanfaatkan energi bintang induk di sistem planet mereka.

Peradaban Tipe III,

adalah status yang mungkin baru bisa kita capai dalam waktu jutaan tahun untuk mengumpulkan dan memfokuskan energi dari seluruh galaksi.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline