Program Mahasiswa Berdesa (PROMAHADESA) merupakan program pemberdayaan masyarakat yang dilakukan oleh mahasiswa ke mitra sasaran yang diadakan oleh LP2M Universitas Jember. Khalayak sasaran program Promahadesa dapat mencakup: 1) masyarakat yang produktif secara ekonomi; 2) masyarakat yang belum produktif secara ekonomis, tetapi berhasrat kuat menjadi wirausahawan; atau 3) masyarakat yang tidak produktif secara ekonomi (masyarakat umum/biasa).
Tim Promahadesa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas jember mengusung Tema Edu Nature Park di Desa Darsono, Jember yang diketuai oleh Cindy Dwi Cahyaningtyas mahasiswa program studi Pendidikan IPA dan beranggotakan 9 mahasiswa. Tim Promahadesa FKIP - Edu Nature Park didampingi Dosen Pembimbing Bapak Rusdianto, S.Pd., M.Kes., M.C.E.
Desa Darsono merupakan desa yang terletak di Kecamatan Arjasa, Kabupaten Jember, Jawa Timur. Kondisi perekonomian di Desa Darsono tergolong rendah dan diperparah dengan rendahnya kemampuan literasi. Berdasarkan observasi awal, mayoritas siswa SD di Desa Darsono selama proses pembelajaran cenderung kurang tertarik serta sistem pembelajaran disana tergolong kurang lengkap dan kurang efektif. Salah satu mayarakat setempat menuturkan bahwasannya anaknya sendiri yang masih berada dibangku sekolah dasar lebih sering bermain game di ponselnya dan jarang belajar.
Desa Darsono memiliki beberapa potensi, seperti lahan kosong, suasana desa yang masih asri dan berbagai fasilitas di balai desa. Oleh karena itu, kami mengusung program pengabdian yang berfokus pada peningkatan mutu pendidikan formal melalui program "Edu Nature Park : Wahana Edukasi Kreatif Sebagai Sarana Peningkatan Life Skills Siswa SD Bernuansa Alam di Desa Darsono, Kabupaten Jember". Edu Nature Park merupakan program edukasi yang menyenangkan dan mengacu pada alam yang berada di Desa Darsono. Dimana kami dapat mengoptimalisasi lingkungan sekitar sebagai rumah belajar berbasis laboratorium alam.
Permasalahan yang terdapat di Desa Darsono, yaitu masih adanya kasus putus sekolah akibat faktor ekonomi maupun pernikahan di bawah umur hingga rendahnya minat baca masyarakat, terutama di kalangan anak-anak. Anak di Desa Darsono mayoritas lebih sering menggunakan waktunya dengan bermain dan jarang belajar. Berdasarkan data Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas, 2020) menyatakan bahwa terdapat 40.615 anak yang putus sekolah dengan estimasi 30% putus sekolah karena latar belakang masalah ekonomi. Selain itu permasalahan yang terjadi di Desa Darsono juga masih rendahnya tingkat pendidikan masyarakat, rendahnya taraf perekonomian sebagian besar masyarakat, dan pasifnya kegiatan kelompok masyarakat. Indikator dari cukup rendahnya tingkat pendidikan masyarakat di Desa Darsono, terutama di beberapa dusun yang ada di bagian atas.
Metode pemberdayaan masyarakat desa dilakukan secara penuh di lapangan (offline) dengan menggunakan metode PRA (Participatory Rural Appraisal). Kegiatan yang nantinya akan dilakukan meliputi Persiapan, Pelaksanaan, dan Penyusunan Laporan. Pada tahap persiapan berisikan kegiatan survei awal, wawancara Kepala Desa dan sosialisasi program. Pada tahap pelaksanaan berisikan kegiatan persiapan dan konsolidasi tim, pemaparan singkat kepada stakeholder, pembagian tugas dan persiapan program, pembelian alat-alat yang diperlukan, pelaksanaan program edukasi. Pada tahap penyusunan akhir berisikan kegiatan pembuatan laporan akhir dan penyusunan publikasi.
Dokumentasi bersama perangkat Desa Darsono