Marhaba
SBY dan hulubalang istana berang bukan main, pasalnya Faisal Basri di anggap melecehkan, karena terbukti pajak yang dibayar Faisal lebih besar daripada pajak yang disetor oleh SBY, hahaha. Bagaimana dengan pajak terbayar oleh 5 Cagub yang lain? Tau ah lap…
[caption id="attachment_193265" align="alignnone" width="479" caption="faisal-biem No. 5 (faisal-biem.com)"][/caption]
Kritis
Pengecut tidak bisa jadi pemimpin, idem dito dengan sikap membebek dan nrimo adalah jauh dari nilai2 yang kritis. Disini, Faisal Basri maju dan tampil memberi tauladan kepada semua anak bangsa yang wajib pajak tanpa terkecuali termasuk Presiden SBY. Faisal Basri kritis nyentil SBY man, Cagub lain berani kagak?
Alek dan Jokowi boleh sesumbar berhasil memimpin SumSel dan Solo yang masyarakatnya cuman secuil dibandingkan Jakarta Raya, tapi keduanya ciut alias tidak pernah mengkritisi kegagalan SBY. Si Kumis apalagi, uancur pol tidak punya nyali at all. Sedangkan Hidayat itu bagian dari koalisi gabungan (PARPOL BUSUK-LICIK DEMOKRAT-GOLKAR-PKS-PAN-PPP-PKB-cs) yang membebek dan mendukung kekuasaan SBY. Hendarji? anda maklum sendiri-lah jika SBY dan Hendarji adalah satu korps, saya tembak langsung deh, berapa gaji jenderal? Kok bisa kaya-raya? hehe..
Sikap kritis mensyaratkan transparansi, konsekuensi sebagai pejabat/figure public.
[caption id="attachment_193266" align="alignnone" width="466" caption="intelektual wajib kritis (faisal-biem.com)"]
[/caption]
Idealis
Low profile dan sederhana itu adalah bagian dari idealisme, tidak latah dan bergaya ikut-ikutan, Faisal Basri hampir tidak pernah terlihat mengenakan dasi yang notabene adalah pakaian ala kebarat-baratan. Sekilas, gaya-nya tampak seperti Presiden Iran Ahmadinejad, bersahaja. Ciri Khasnya kemana saja adalah beransel dan bersepatu-sendal. Jejak idealisme juga tercermin dari tulisannya yang bertaburan terkait tentang ekonomi dan pembangunan. bongkar tasnya faisal basri yuk
Jejak kritis dan idealis ada disini; Saatnya Pembangkangan Sipil dan Selama Pemerintahan SBY Ketimpangan Memburuk
[caption id="attachment_193267" align="alignnone" width="399" caption="feeling rakyat jelata (faisal-biem.com)"]
[/caption]
Tegas
Konon, darah orang Sumatera itu tegas bersemangat dan berani dalam mengambil keputusan, berbanding terbalik dengan orang Jawa yang alon-alon asal kelakon, biar lambat asal dapat. Terkini, Faisal tegas "haramkan" 6 Proyek Jalan Tol.
Jujur
Tidak perlu diragukan lagi, ini buktinya. Maaf Cagub lain tidak jelas rekam-jejaknya. Media Internasional mengakui eksistensinya.
Independen dan Berdaulat
Menurut Faisal, keberadaan parpol dibalik cagub-cawagub justru tidak mendorong kesejahteraan rakyat. Pasalnya, kandidat dari parpol kerap dibiayai oleh para cukong yang punya kepentingan. Faisal menilai para cukong itulah yang "merampok" rakyat sehingga rakyat masih miskin.
"Negeri ini diselubungi kabut tebal. Negeri ini kaya tetapi rakyatnya dimiskinkan. Negeri kaya tetapi semakin tidak berdaulat. Parpol seharusnya mendorong kesejahteraan rakyat tetapi malah sibuk dengan dirinya sendiri dan berpesta dengan para pemilik modal," papar Faisal.
Faisal mengaku miris menyaksikan kepercayaan warga kerap "diperdagangkan" untuk pemilihan-pemilihan, seperti pilpres, cagub, bupati dan sejenisnya. Bagi Faisal jalur independen yang dipilihnya ini memberikan harapan dan kedaulatan pada warga. "Inilah celah yang tidak bisa mereka tutup (para cukong). Celah itu adalah independen," ujarnya.
[caption id="attachment_193268" align="alignnone" width="399" caption="merakyat (faisal-biem.com)"]
[/caption] Last, pilihan terserah anda, renungkan please. selamat memilih, ed
Laporan Informan Lapangan:
kami tidak keluar uang, biaya kampanye adalah urusan partai
Fakta membuktikan:
Jokowi setor 1,261 Miliar, Ahok setor 80 juta
Pesan Moral:
Jangan Berkhianat Kepada Kompasiana
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H