Lihat ke Halaman Asli

EDROL

Petualang Kehidupan Yang Suka Menulis dan Motret

Mengukuhkan Tradisi Nusantara Halal Bihalal Ala Simetrikal USU

Diperbarui: 1 Juni 2022   19:59

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sambutan Ketua IKAFT-USU, DR.Ir. Nurdin Tampubolon pada Halal Bihalal IKAFT USU ( sumber: Nusantara TV)

Indonesia yang kaya dan luhur akan budayanya patut senantiasa kita lestarikan seperti tradisi Nusantara yang dikenal dengan nama Halal Bihalal. Ikatan Alumni Fakultas Teknik Universitas Sumatera Utara (IKAFT USU) yang dikenal dengan SIMETRIKAL USU mampu melestarikan tradisi nusantara ini setiap tahunnya setelah perayaan Hari Raya Idul Fitri.

Sejarah Halal Bihalal

Banyak versi terkait sejarah lahirnya tradisi halal bihalal di Indonesia. Salah satu versinya, Halal bihalal ini erat kaitannya dengan tradisi riyaya (Lebaran) yang menonjol pada masyarakat Jawa.

Bila mengutip dari Ensiklopedi Islam Nusantara Edisi Budaya, Ali Mashar mengatakan bahwa istilah halal bihalal dipercaya merupakan istilah yang diciptakan oleh Kiai Abdul Wahab Chasbullah, salah seorang kiai Nahdlatul Ulama. Pendapat ini merujuk pada tulisan Masdar Farid Mas'udi, salah satu Rais Syuriah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU).

Menurut versi tersebut, sejarah halal bihalal bermula pada 1948 kala Indonesia baru berdiri dan dilanda gejala disintegrasi bangsa. Di mana banyak perseteruan di antara elit politik dan pemberontakan DI/TII maupun Partai Komunis Indonesia (PKI) sedang menerjang.

Pada saat itu, Kiai Abdul Wahab lalu mengusulkan untuk mengumpulkan semua tokoh politik dalam acara silaturahmi bertepatan dengan hari raya yang akan datang. Kala itu, Soekarno menganggap silaturahmi biasa tidak akan membuat para politisi tertarik dan mau datang.

Kemudian, muncullah ide dari Kiai Wahab untuk membuat acara halal bihalal. Menurutnya, "Para politisi bisa diberi pengertian bahwa sikap saling menyalahkan di antara mereka itu adalah sesuatu yang salah dan haram. Karena haram, maka harus dibuat halal dengan cara saling bertemu, duduk satu meja, dan saling memaafkan, sebagaimana diucapkan oleh Ali Mashar dalam ensiklopedia.

Konferensi Pers Pengurus IKAFT USU dan Panitia Halal Bihalal IKAFT USU (sumber: Nusantara TV)

Tradisi Halal Bihalal SIMETRIKAL USU

Untuk itu setiap tahun, alumni Fakultas Teknik Universitas Sumatera Utara kecuali sejak masa awal pandemi covid-19. Pada akhirnya di 2022 ini akhirnya dapat digelar secara tatap muka pada Sabtu, 28 Mei 2022 di Jakarta Golf Club, Rawamangun Jakarta.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline