Lihat ke Halaman Asli

EDROL

Petualang Kehidupan Yang Suka Menulis dan Motret

Cara Menulis Melawan Hiatus

Diperbarui: 5 Oktober 2020   16:56

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Penulis Novel Tristam Shandy, Laurence Sterne - pengguna kata "Hiatus"- (sumber gambar: joycesimons.com/)

Boleh dikatakan pekerjaan menulis di zaman transisi "era teknologi informasi" ke "era teknologi data"  ini adalah rutinitas sehari-hari. Sebagai contoh seperti menulis status  atau cerita di media sosial seperti instagram, twitter, facebook , linkedin atau aplikasi pembuat pesan seperti Whatsapp Messenger. Semua dapat dikatakan pekerjaan menulis yang menggunakan memori singkat.

Tantangan kemudahan teknologi data ini membuat setiap dari manusia kepenuhan data secara masif. Lebih seringnya data-data tersebut masuk ke memori pendek dan dilupakan dengan seketika oleh otak kita sesaat kita memutuskan data itu tidak penting. 

Bagaimana dengan menulis artikel secara daring, apakah bisa juga dengan memori singkat ? Jawabannya adalah sangat bisa.  Contohnya tulisan yang kamu baca ini adalah produk memori singkat saya sebagai penulis. 

Langkahnya: 

1. Cari kata yang unik. Saya dapatkan kata " Hiatus" :

2. Browsing di internet, cari data tentang asal kata, arti dan penggunaan kata : "Hiatus" - dari bahasa latin yang artinya "bukaan", "gap". Pertama kali muncul di literatur Inggris abad 16 namun baru populer dibuat humor pada abad 18 oleh Laurence Sterne pada novel karyanya yang berjudul" Tristram Shandy, ada tertulis "the hiatus in Phutatorius's breeches". Kemudian abad selanjutnya hingga saat ini kata " Hiatus" ditujukan untuk menegaskan kekosongan dari aktivitas populer seperti Band "Sepultura" membuat album solo setelah Hiatus selama 5 tahun.  

3. Pergunakan ide ini : kata "Hiatus" dengan kegiatan menyenangkanmu misalnya "Menulis"

4. Susun cerita atau kisah, pilih makna cerita: apakah muatannya berat (baca: penuh sesak dengan data riset dan bla-bla) atau sekedar basa-basi (baca: omong kosong) 

5. Langkah akhir, setelah kisah kamu susun dan dibumbui gambar dan sebagainya maka segera posting dan lupakan agar memori singkatmu terjaga dengan baik :)

Inilah salah satu kisah saya untuk membuat menulis menjadi menyenangkan yakni "Cara Menulis Melawan Hiatus". Saya menulis kembali di kompasiana setelah Hiatus hampir 350 hari lamanya. 

Selamat berbahagia dalam membaca tulisan ini. Kiranya dapat memberikan pencerahan.

Jakarta, 5 Oktober 2020




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline