Seberkas senja baru saja berpendar di wajahku sesaat burung besi yang saya tumpangi mendarat di tanah Soleram. Meski sempat bergelut di atas selama sekitar seperempat jam dengan gurauan badai akhirnya Tuhan mengizinkan burung besi mendarat dengan selamat jua.
Sayup-sayup terdengar alunan lagu saat saya masuk ke terminal melalui garbarata. Semakin mendekat masuk, mengalun merdu lagunya:
"Soleram Soleram Soleram
Anak yang Manis
Anak manis janganlah dicium sayang
Kalau dicium merahlah pipinya...
Terasa damai mendengar lagu daerah Soleram, setelah di atas udara berkecamuk. Betapa luar biasa karya budaya bangsa menjadi identitas bandara udara. Bangga meski hanya menikmati Soleram, yang konon juga sangat populer di manca negara menurut laman goodnewsfrom Indonesia.
Bahkan dalam pentas Paduan Suara Internasional, paduan suara Indonesia meraih juara dengan membawakan lagu Soleram pada tahun 2014.
Lanjut lagi alunannya begitu keluar saya beringsut dari terminal menuju area jemput:
... satu dua tiga dan empat