Lihat ke Halaman Asli

EDROL

Petualang Kehidupan Yang Suka Menulis dan Motret

Melinguk Performa Penari ala International Ballet Star Gala 2017

Diperbarui: 6 Februari 2017   20:07

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Performa Penari Balet Indonesia di International Ballet Star Gala Jakarta (dok.pribadi)

Kalau berkunjung ke Taman Ismail Marzuki (TIM) yang berada di Jalan Cikini Raya, Jakarta Pusat saya sudah sangat familiar lantaran sering adakan reuni dengan teman kuliah di warung jajanan sambil ber-“kombur ria” istilah anak medan untuk ngobrol ngalor-ngidul yang masih dalam satu komplek dengan kawasan kampus Institut Kesenian Jakarta (IKJ)  ini.

Namun kalau berceloteh tentang tari balet, terus terang saya “mati gaya”. Sepanjang hidup saya hanya menyaksikan tari balet lewat film Hollywood seperti “Black Swan (2010)”yang dibintangi oleh aktris Natalie Portman sebagai penari white swan/ the Swan Queen -Nina sedangkan aktris Mila Kunis sebagai penari black swan -Lily, mengisahkan bagaimana pengembaraan psikis seorang Nina untuk mencapai kesempurnaan artistik dan harga yang yang harus dibayarnya untuk itu dalam suatu pertunjukan balet berplot “Swan Lake” karya Tchaikovsky.

Pada sabtu yang lalu, 4 Februari 2017 saya mendapat kesempatan untuk menonton dan mencoba mengagumi tarian balet secara personal bersama teman-teman kompasianer lainnya dalam acara yang diselenggarakan oleh Indonesia Dance Society : “International Ballet Star Gala”berarena di Teater Besar TIM. Pertunjukan balet yang mengisahkan “Swan Lake “ juga dan lainnya.

Gedung Teater Besar TIM Jakarta (dok.pribadi)

Saat memasuki pintu masuk, atmosfir multikultural sangat terasa. Banyak warga Rusia, Amerika Serikat, Korea Selatan yang membawa serta keluarga berduyun-duyun mengantri mengular panjang depan teras gedung melewati jalur petugas scan tiket pertunjukkan sebelum diperbolehkan melangkah ke pintu masuk ke Teater Besar TIM Jakarta. Begitu antusiasnya mereka sekeluarga hendak menyaksikan pertunjukan tarian balet yang ditampilkan para penari profesional baik dari negara asal mereka maupun tuan rumah dan negara lainnya.

Poster acara International Ballet Star Gala (dok.pribadi)

Saat memasuki pintu masuk, atmosfir multikultural sangat terasa. Banyak warga Rusia, Amerika Serikat, Korea Selatan yang membawa serta keluarga berduyun-duyun mengantri mengular panjang depan teras gedung melewati jalur petugas scan tiket pertunjukkan sebelum diperbolehkan melangkah ke pintu masuk ke Teater Besar TIM Jakarta. Begitu antusiasnya mereka sekeluarga hendak menyaksikan pertunjukan tarian balet yang ditampilkan para penari profesional baik dari negara asal mereka maupun tuan rumah dan negara lainnya.

Sebelum masuk ke ruang teater, saya sempatkan berkeliling di lorong depan pintu utama, terhampar booth para sponsor. Yang menarik perhatian saya adalah pada sisi kanan pintu masuk, saya menemui seorang pria penjaga booth penjaja gelas sebut saja namanya Mas Irwan.  Bukan sembarangan gelas yang dijualnya, melainkan gelas kristal khusus untuk minuman anggur (wine). Saking spesifiknya gelas dan spektakulernya gelas ini, pendirinya sudah membentuk gelas selama 260 tahun lebih yang kini dikenal dengan nama Riedel sejak tahun 1765 silam di Austria.

Jelas sekali dalam ritual meminum winedengan kreasi gelas Riedel ini mendeklarasikan bahwa  sebuah wadah tidak hanya menunjukkan kelasnya namun yang utama tidak hanya menentukan cita rasa namun kenikmatan istimewa mengeksplorasi rasa intisari wine itu sendiri.  Ibaratnya meminum wine dari gelas anggur biasa seharga kisaran dua ratus ribu rupiah adalah hal yang biasa, namun menikmati wine  dari gelas Riedel yang harga kisarannya satujutaan rupiah adalah keajaiban rasa yang luar biasa.

Para konsumen seperti dibius dan seraya berkata,” Ini gelas ajaib... kok bisa beda rasanya?!”. Saya begitu terkesima hingga semata-mata membagikannya di artikel ini sehingga tidak hanya mengenal kreasi istimewa tapi bisa jadi inspirasi bahwa wadah gelas kristal pun dapat mengubah rasa bahkan dunia. Bahkan meminum cairan coke pun dari gelas Riedel adalah sensasi luar biasa, apalagi diseduh dari Decanter Riedel Ayam-nya.

Decanter Ayam dan Wine Glass Riedel (dok.pribadi)

Kembali ke dunia balet, akhirnya saya dapat menyaksikan performa penari  balet secara live ala International Ballet Stardi bangku deretan lantai tiga teater. Acara dibuka dengan kata sambutan singkat dari Duta Besar Rusia yang kemudian dilanjutkan dengan performa awal dari tuan rumah Indonesia Dance Society yang diiringi lagu tradisional betawi, lanjut terus ke Swan Lake,  Who Am I, Carmen and Gissella, Don Quiote yang dilakoni oleh para penari balet profesional Indonesia, Amerika Serikat, Rusia, Korea Selatan, dan Denmark.

Adapun nama-nama penari dan anam teaternya yakni Daniil Simkin- American Ballet Theatre (USA),Adiarys Almeida  dan Carlos Quenedit – San Fransisco Ballet (USA),Igor Kolb dan Sofia Gumerova – Mariinsky Ballet (Rusia), Jaeyoong Ohm dan Hyemin Hwang – Universal Ballet ( Korea Selatan), dan Ulrik Bilkjaaer dan Ida Praetorius – Royal Danish Ballet (Denmark).Performa International Ballet Star ini mulai dari corps de ballet, balerina prima atau danseur hingga  pas de deux. Gerakan indah performa balet dapat kamu saksikan dengan mengklik link video berdurasi 5 menit 42 detik di bawah ini:

Menarik bukan. Betapa ajaibnya liukan tangan, kaki dengan irama karya para penari profesional yang memukau dibalut indah dalam wadah teater besar sehingga tak terasa hampir dua jam melinguk performa para penari balet pada segmen pertama pertunjukan balet internasional yang indah penuh cita rasa ini.

Betapa pun budaya tari balet yang mulanya berasal dari Perancis ini masih ekslusif di nusantara namun telah mendunia, bisa menjadi inspirasi bagi masyarakat Indonesia khususnya komunitas penari nusantra mengangkatnya menjadi panggung dunia.

Salam Melinguk Liukan,

Jakarta, 6 Februari 2017




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline