Lihat ke Halaman Asli

EDROL

Petualang Kehidupan Yang Suka Menulis dan Motret

Rektor Baru USU, Prof Runtung Sitepu yang Mengusung Adat Kejujuran

Diperbarui: 22 Januari 2016   08:15

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Selamat atas terpilihnya  Prof Runtung Sitepu dalam proses demokrasi di kampus Universitas Sumatera Utara, sebagai Rektor untuk periode 2016 hingga 2021. Saya sebagai alumni secara moral, menyambut baik pemimpin baru almamater saya secara definitif sehingga proses penciptaan sarjana dan ilmuwan serta kaum profesional baru di kampus berjalan secara progressi.

Tak dapat dipungkiri bahwa kepemimpinan Rektor khusus untuk Perguruan Tinggi yang mempunyai Statuta Badan Hukum seperti USU ini tak sepenuhnya memiliki otoritas penuh karena Kementerian Ristek Dikti punya suara yang cukup besar katakanlah bernilai 10 suara dari total 30 suara dalam pemilihan Rektor baru yang akan pemimpin kampus negeri ini. Mungkin statuta yang disahkan dalam lembaran negara kampus negeri ini, negara masih punya andil besar dalam menempatkan dan mengatur roda pemerintahan kampus kalau tidak mau dikatakan politik kampus sebab jabatan Rektor merupakan jabatan politik strategis di kampus.

Saya tidak secara dekat mengenal Prof Runtung Sitepu namun tetap menyambut hangat Rektor baru di USU untuk periode lima tahun kepemimpinan. Berdasarkan keterangan dari abang alumni yang menjabat Dekan Fakultas Teknik yakni Prof Bustami Syam yang juga anggota Panitia Penjaringan Rektor USU dan keterangan dari artikel di dunia maya khususnya dari perkumpulan suku Karo, boleh saya katakan Prof Runtung Sitepu adalah orang yang kuat dalam organisasi dan aktif sebagai pembicara khususnya perihal Hukum Adat  saat sebelum pemilihan adalah Dekan Fakultas Hukum.

[caption caption="Rektor USU Terpilih 2016 -2021, Prof Runtung Sitepu (kiri) dan Dekan Fakultas Teknik USU, Prof Bustami Syam (kanan). (foto koleksi Prof Bustami Syam)"][/caption]

 

 

Sosok Rektor USU baru dari suku Karo, izinkan saya sebagai pendukung kemajuan USU dalam pentas akreditasi dan rehabilitasi fasilitas kampus serta inovasi ilmu untuk bangsa boleh kiranya saya dorong kepemimpinannya (sesuai pernyataan beliau saat penjabaran program kerja calon Rektor USU 2016-2021 dalam menjawab pertanyaaan Prof Edi Marwan tentang memberantas korupsi di USU – penulis mendukung janji beliau menegakkan adat kejujuran di lingkungan kampus USU ), izinkan saya mengutip ungkapan yang dikenal oleh adat dan budaya suku Karo:

“sikuningen radu mengersing, siagengen radu mbiring”

 

>>> arti harafiah: saling menggosok dengan param sama-sama menjadi kuning (putih/ bersih), saling menggosok dengan arang sama-sama menjadi hitam (kotor)<<<

 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline