Lihat ke Halaman Asli

Edrizal Wahdi

mahasiswa

Sistem Managemen Kekayaan Islam (Konsep Syariah Pada Tabungan dan Investasi Menurut Al Quran dan As-Sunnah)

Diperbarui: 1 April 2024   13:01

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Menurut Oxford Advance Learner's Dictionary, kata harta disepadankan dengan kata wealth yang bermakna sebagai berikut: jumlah nilai uang yang besar, property, dan lain - lain (a large amount of money, property, etc) dan jumah besar dari angka atau sesuatu dari kekayaan (a large amount or number of something the state of being rich).

Bahasa Arab menuangkan kata harta dengan lafal "maal" yang secara harfiah bermakna kecenderungan karena manusia pada dasarnya cenderung suka akan harta. Hal ini ditegaskan dalam Al-Qur'an surah Ali Imran ayat 14: yang artinya :

indah pada (pandangan) manusia kecintaan kepada apa apa yang diingini, yaitu: wanita-wanita, anak-anak, harta yang banyak dari jenis emas, perak, kuda pilihan, binatang-binatang ternak dan sawah ladang. Itulah kesenangan hidup di dunia, dan di sisi Allah-lah tempat kembali yang baik (surga)"

Manajemen Kekayaan dalam Al-Qur'an dan Hadits

Al-Qur'an dan Hadits tidak secara rinci dan detail mengatur tentang cara mengelola kekayaan (wealth management), namun demikian garis garis besar tentang hal tersebut dituangkan dalam ayat sebagai berikut yang artinya :

Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat); dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan." (QS. Al Hasyr: 18).

Dan juga di ayat lain :

"Dan hendaklah takut kepada Allah orang-orang yang seandainya meninggalkan di belakang mereka anak-anak yang lemah, yang mereka khawatir terhadap (kesejahteraan) mereka. Oleh sebab itu hendaklah mereka bertakwa kepada Allah dan hendaklah mereka mengucapkan perkataan yang benar." (QS. An Nisa: 9

Kedua ayat tersebut memberikan isyarat bahwa menyiapkan diri untuk masa depan yang lebih baik menjadi ajaran yang harus diamalkan. Kekhawatiran atau rasa takut jika meninggalkan keturunan atau generasi yang lemah, baik secara intelektual, jasad, rohani dan juga aspek ekonomi adalah pemicu bagi umat Islam untuk mengelola kekayaan atau harta secara optimal dan sesuai dengan nilai-nilai syariah.

Menabung dalam Islam 

Menabung untuk Muslim bukanlah tabungan opsional tetapi yang saling melengkapi yang masih

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline