Akhir Desember adalah waktu yang tepat buat saya bisa mengunjungi museum bahari dan salah satunya adalah berkunjung ke rumah si Pitung sebagai situs merunda, cagar budaya yang dilindungi oleh Pemerintah Provinsi Jakarta Utara. Pada tanggal 22 desember saya mendapatkan undangan berkunjung ke rumah si Pitung dari teman saya Ira yang sudah lima belas tahun jadi tour guide.
Akhirnya saya luangkan waktu memaknai destinasi budaya dan sejarah di Museum Bahari di Ujung utara Jakarta. Karena sebagai perantau di Ibukota yang hampir sedasawarsa lebih saya menyadari bahwa Jakarta adalah tempat saya merantau, belajar, bekerja dan merajut impian " Indonesia dream"
Saya langsung mencoba gercep naik ojol menuju stasiun Tanjung Priuk tempat berkumpul semua rekan kompasianer yang tergabung dalam komunitas koteka dan melewati banyaknya kontainer dan cuaca sangat panas dengan jalanan yang berdebu.
Akhirnya sampailah saya dengan teman-teman di rumah si Pitung. Akhirnya kesampaian juga dan masih ada pertanyaan mengusik apakah tokoh si Pitung benar adanya atau fiksi karena pernah nonton filmnya. Akan terjawab setelah kemari
Si Pitung dan Rumahnya
Menurut kisah, si Pitung merupakan nama kelompok perampok yang terdiri atas tujuh orang dengan latar belakang suku yang berbeda. Kata pitung merupakan akronim dari bahasa Jawa pitu pitulungan yang berarti 'tujuh pertolongan'. Mereka merampok kompeni dan tauke, lalu hasilnya dibagikan kepada fakir miskin sehingga si Pitung dianggap sebagai pahlawan yang mirip Robin Hood di Amerika
Saat masuk gerbang rumah si Pitung, pengunjung membayar lima ribu rupiah. Lokasi tempat wisata Rumah di Pitung berada di Jl. Kampung Marunda Pulo, RT.2/RW.7, Marunda, Kec. Cilincing, Jakarta Utara, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 14150.