Lihat ke Halaman Asli

Edrida Pulungan

TERVERIFIKASI

penulis, penikmat travelling dan public speaker

Rayakan Cahaya

Diperbarui: 8 Agustus 2017   13:48

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Bahwa rembulan hanya mempersaksikan temaram malam  

Meski jadi penghuni  langit terakhir dan pasrah 

Ketika jubah hitam menyelimuti tubuhnya  menjadi gerhana terindah sepanjang masa 

 

Bahwa pada bilangan waktu  

Para kekasihNya sedang bernegosiasi akan pilihan pilihan kehidupan  

Hingga perjalanan dari jalan protokol, gang sempit, warung kopi, selalu  berakhir di masjid tua itu

Lalu mereka tersadar ada yang tersesat pada malam, dan tahmid mensucikan ya.

Tiada daya upaya akan skenarioNya.Rayakan cahaya, rayakan cahayaNya wahai para pecinta!

Masjid Al Abror Pejompongan, 8 Agustus 2017

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline