Lihat ke Halaman Asli

Edrida Pulungan

TERVERIFIKASI

penulis, penikmat travelling dan public speaker

Akulah Buku yang Hilang Itu

Diperbarui: 19 Mei 2017   22:02

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Akulah buku yang hilang itu. Sungguh.  Hilang dari pandangan matamu atau bilik pengap itu.

Terakhir kau letakkan aku di lemari berdebu. Kau lupa padaku. Untuk apa aku kau simpan dalam kebisuan

Akupun pasrah saja. Hingga tangan gemulai membersihkan debu debu dari tubuhku. Memberiku

pakaian layak, sampul  kertas warna merah hati dan ditambah lagi sampul plastik . Aku merasa

menjadi buku paling penting di dunia. Aduhai. Meski aku bukanlah buku best seller. Buku yang dibaca ketika englau merasa kesulitan 

dan mencari banyak jawaban-jawaban atas warna warni kehidupan. Akulah buku itu.

Aku sang buku,  memulai petualangan baru, sosol otu. sosok bersahaja pecinta ilmu dan kebijaksanaan.

Diletakkannya aku di rak buku depan ruang tamu, lalu dia baca aku setiap hari. dia ajak anakknya mendengarkan

selepas shubuh dan gema azan berkumandang

Semua cerita ceritaku,tak akan usang dimakan waktu. akulah buku terbaik yang pernah ada.

 Akupun sadar sudah menjadi pelengkap kebahagiaan keluarga kecil itu. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline