Akulah buku yang hilang itu. Sungguh. Hilang dari pandangan matamu atau bilik pengap itu.
Terakhir kau letakkan aku di lemari berdebu. Kau lupa padaku. Untuk apa aku kau simpan dalam kebisuan
Akupun pasrah saja. Hingga tangan gemulai membersihkan debu debu dari tubuhku. Memberiku
pakaian layak, sampul kertas warna merah hati dan ditambah lagi sampul plastik . Aku merasa
menjadi buku paling penting di dunia. Aduhai. Meski aku bukanlah buku best seller. Buku yang dibaca ketika englau merasa kesulitan
dan mencari banyak jawaban-jawaban atas warna warni kehidupan. Akulah buku itu.
Aku sang buku, memulai petualangan baru, sosol otu. sosok bersahaja pecinta ilmu dan kebijaksanaan.
Diletakkannya aku di rak buku depan ruang tamu, lalu dia baca aku setiap hari. dia ajak anakknya mendengarkan
selepas shubuh dan gema azan berkumandang
Semua cerita ceritaku,tak akan usang dimakan waktu. akulah buku terbaik yang pernah ada.
Akupun sadar sudah menjadi pelengkap kebahagiaan keluarga kecil itu.