Lihat ke Halaman Asli

Edrida Pulungan

TERVERIFIKASI

penulis, penikmat travelling dan public speaker

Pemangggul Waktu

Diperbarui: 22 Juli 2016   14:45

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Riuh jiwa dalam tabir-tabir peluh 

Berlalu ia dengan senyuman yang runtuh 

Dimanakah dia harus bertumbuh 

lalu menjadi pemanggul waktu 

yang menengarai matahari 

agar terbit berulang kali 

memberi kecupan hangat 

untuk tubuh yang meringkih 

dalam dingin menusuk yang pekat 

Menunggu pelukan hangat 

dan senyuman sang dewi yang tak bersekat

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline