PARA pecinta motor lawas Honda cukup banyak di Indonesia. Saat ini, sedikitnya ada 76 kelompok pecinta motor klasik Honda di negara kita. Mereka merawat dan memakai motor-motor besutan tahun 1960-an dan 1970-an untuk aktifitas sehari-hari. Bahkan, ada yang memakainya untuk touring ratusan kilometer. Walau, tak sedikit yang menempatkannya sebagai koleksi. Kita tahu, di masa awal masuknya sepeda motor Honda dari Jepang, yakni tahun 1960-an, siroda dua didatangkan dalam keadaan utuh. Berbeda dengan saat ini yang sudah dirakit atau diproduksi di Nusantara. Saat saya singgah ke ajang Carnaval Classic Honda, di Museum Purna Bakti Pertiwi, TMII, Jakarta Timur, Sabtu (15/10/2011), terlihat ratusan bahkan ribuan motor lawas Honda. Bahkan, di salah satu stand yang disebut museum motor Honda dari masa ke masa, terlihat sejumlah motor yang jarang kita temui di jalan raya. Motor-motor tersebut di antaranya adalah Honda C 102 (1962), Honda Dream (1968), Honda PC50 (1968), Honda Z 50 A (1971), Honda ST 70 (1972), Honda S 90 Z (1974), Honda Z 50 J (1975), Honda C50 (1975), dan Honda SS 70 E (1975). (foto-foto lihat disini) Tentu tak sedikit pecinta motor lawas Honda yang juga merupakan konsumen aktif. Maksudnya, selain memiliki motor klasik, mereka juga membeli produk terkini pada zamannya. Misal, sekalipun punya Honda CB 100, sang bikers juga memiliki Honda Scoopy atau Vario. (edo rusyanto)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H