Lihat ke Halaman Asli

Ketahuan Deh, Kurang Sinergi Membangun Infrastruktur Jalan

Diperbarui: 25 Juni 2015   07:33

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

FAKTOR kondisi jalan ikut andil terjadinya kecelakaan lalu lintas jalan. Walau kontribusinya tak sebesar faktor manusia, kondisi jalan perlu perhatian serius dari penyelenggara jalan. Coba tengok sekeliling kita, amat mudah menemui kondisi jalan yang rusak. Paling tidak, kita banyak disodori lubang-lubang jalan. Bukan hanya di jalan perdesaan dan provinsi, di jalan nasional Ibu Kota pun tidak sulit mencari lubang jalan. Bagi Wakil Menteri Perhubungan Bambang Susantono, pembangunan infrastruktur harus didukung sinergi yang kuat di kalangan pihak terkait. “Tapi saya tidak tahu resep jitu menyinergikan pihak-pihak terkait,” ujar Bambang, saat meluncurkan buku Manajemen Infrastruktur dan Pengembangan Wilayah, di Jakarta, Senin (13/3/2012) pagi. Kita tahu, sinergi untuk pembangunan inftrastruktur jalan bakal melibatkan kementerian pekerjaan umum, pemerintah daerah, kementerian perhubungan, bahkan kalangan DPR RI. Untuk institusi yang terakhir ini, setahu saya amat ditentukan oleh Badan Anggaran DPR RI yang bisa mengutak-atik proyek-proyek pemerintah. Masih ingat kasus Wisma Atlet? Bagi profesor Suhasil Nazar, pembangunan infrastruktur dan pengembangan potensi ekonomi butuh kepemimpinan (leadership) yang baik. “Pemimpin yang bisa mengawal dan merealisasikan potensi ekonomi,” kata dia, di tempat yang sama. Dia melihat, saat ini, terjadi ketimpangan. Jawa menguasai 60% ekonomi Indonesia. Selebihnya tersebar di wilayah lain, Sumatera 22%, Kalimantan 10%, dan sisanya 8% tersebar di Indonesia bagian timur. “Kita berharap 40 thn lagi tidak seperti itu. Harus menyebar merata seluruh wilayah,” tukas Suhasil. Bagi kita selaku pengguna jalan, harapannya kondisi jalan tetap bagus dan terawat. Sinergi di antara pihak terkait harus kuat dengan pemimpin yang tangguh. Jangan lagi kondisi jalan seperti saat ini, banyak yang berlubang dan memicu kecelakaan jalan. (edo rusyanto)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline