Lihat ke Halaman Asli

Pekerja Swasta Incaran Laka Lantas

Diperbarui: 26 Juni 2015   00:03

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

MASIH ingat kecelakaan lalu lintas jalan yang menelan sekaligus 14 jiwa di Sampit, Kalimantan Tengah? Ke-14 korban adalah calon karyawan PT Tunas Argo Subur Kencana I (TASK I). Korban tewas akibat truk yang membawa mereka tercebur ke sungai. Peristiwa pada 25 September 2011 itu, satu dari puluhan ribu kasus yang terjadi di negara kita. Mereka yang tewas akibat kecelakaan sudah lebih dari 11 ribu jiwa. Belum lagi korban luka-luka. Kecelakaan menimbulkan ‘luka mendalam.’ Kita disodori fakta bahwa kecelakaan di Indonesia merenggut banyak korban jiwa dari kalangan usia produktif. Data Korps Lalu Lintas Polri menyebutkan, sepanjang semester pertama 2011, sekitar 59,62% korban kecelakaan adalah kalangan karyawan swasta. Pada periode itu, korban dari kelompok ini mencapai sekitar 24.673 orang. Tentu saja, tidak semua korban tewas. Mayoritas menderita luka ringan atau luka berat.

Karyawan swasta tentu punya keluarga. Ketika dia menjadi tiang ekonomi keluarga, praktis ekonomi keluarga bakal terusik. Terlebih jika sang korban meninggal dunia. Hilang sudah tiang ekonomi keluarga. Kecelakaan berdampak terhadap finansial keluarga korban. Kalau sudah begitu, jangan-jangan pemiskinan juga bisa dipicu oleh kecelakaan lalu lintas jalan. Kita semua tentu tak ingin menjadi korban. Tak perlu sungkan untuk selalu waspada dan mau berbagi ruas jalan untuk menutup potensi terjadinya kecelakaan. (edo rusyanto)




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline