Filosofi nya hampir mirip dengan koperasi yang ada, dari desa untuk desa kepada masyarakat. Tempat ini sebenarnya hadir untuk menjembatani para petani lokal khususnya di Bali untuk dapat menjamah pasar dan masyarakat Perkotaan, dikarenakan infrastruktur yang belum memadai di tempat mereka masing masing.
Berlokasi di daerah Sanur, Bali KUD tidak hanya menjembatani antara petani lokal dan masyarakat luas namun juga memproses bahan bahan pangan yang diperoleh dari petani lokal sehingga menjadi sesuatu yang dapat dinikmati dan berbeda kepada masyarakat.
Jadi misalnya, tidak sertamerta langsung menjual sayuran atau mengambil sayur sayuran lokal kemudian langsung dijual kepada masyarakat, tetapi dari sayur sayuran tersebut di olah lagi menjadi Pelengkap makanan utama seperti me ataupun makanan lainnya sehingga lebih mudah dinikmati oleh masyarakat.
Bukan hanya sayur sayuran sebut saja Sorgum, salah satu makanan pokok dari NTT ini juga menjadi barang yang paling laku dan memiliki nilai tambah yang tinggi sehingga masyarakat pun selain mengenal Sorgum tersebut juga bisa menikmati rasa dari hasil proses KUD.
Jika Sorgum yang biasanya tumbuh hanya sebagai pengganti Makanan pokok saya di KUD sendiri ini diproses menjadi snack yang memiliki banyak rasa. Mulai dari rasa coklat, rasa rumput laut, dan rasa lainnya. Sehingga Edukasi nya pun tidak melulu tentang gambar, cerita, tapi mengedukasi masyarakat juga melalui Indra Perasa.
Selain itu di KUD, Sanur, Bali ini mereka juga menyediakan tempat bekerja atau sering kita sebut sebagai kau co-working space. Dan harganya pun cukup murah, untuk mengetahui berapa harga dan bagaimana bentuk isi dalam kau working space juga tempat makan atau restoran di KUD ini silahkan nonton video saya yang saya bagikan di atas.
Jangan lupa setelah menonton subscribe channel saya.
Jadi di KUD ini selain bisa menikmati makanan yang bahan bakunya berasal dari petani lokal kita juga bisa memakai kau working space yang mereka sediakan. Kalau lapar atau bosan bekerja kita bisa turun ke lantai satu untuk memesan makanan maupun minuman, meskipun menu utama di KUD ini adalah mi, namun mereka juga menyediakan beberapa jus buah, dan roti-rotian.
Oh iya, saya lupa bilang bahwa semua makanan yang tidak mengandung binatang sama sekali. Tapi mereka lebih memilih sebutan plant based food ketimbang makanan vegan. Karena menurut mereka dengan sebutan tersebut lebih mewakili banyak masyarakat yang tidak mengerucutkan makanan yang disajikan di sini.
Saya harap tulisan ini cukup membuat penasaran para pembaca atau para kompasianer Yang mampir dan melihat tulisan ini untuk selanjutnya menonton video yang ada di dalam artikel ini.