Di negara manapun dibelahan dunia, keamanan dan keselamatan (security and safety) seorang kepala negara menjadi prioritas pokok dan tanggung jawab bersama. Di negara kita, tanggung jawab keselamatan dan keamanan Presiden dan Wakil Presiden berada dalam ranah Tentara Nasional Indonesia (TNI) dan Kepolisian Republik Indonesia (Polri).
Kepala Negara merupakan simbol negara. Pengawalan dan perlakuannya pun harus menggunakan standar keamanan dan keselamatan yang tinggi sebagai obyek Very Very Important Person (VVIP).
Maka sarana dan prasarana yang digunakan seorang kepala negara harus memenuhi unsur keamanan dan keselamatan diatas rata-rata. Segala alat yang digunakan seorang kepala negara harus melalui pemeriksaan ketat dari security secret khusus. Mulai dari lokasi yang akan dikunjungi, kendaraan yang akan dipakai hingga standart perlengkapan pengamanannya.
Demikian juga kendaraan untuk mendukung kegiatan dan operasional yang digunakan Presiden. Harus memenuhi standar khusus security and safety. Mobil yang digunakan Presiden harus dilengkapi fitur-fitur tertentu. Misalkan bodi mobilnya harus dilengkapi baja anti peluru. Memiliki engine cadangan, sehingga jika terjadi sesuatu hal yang tidak diinginkan kendaraan masih bisa berjalan.
Demikian juga pesawat terbang yang dipersiapkan untuk perjalanan Presiden. Tentu pesawat kepresidenan mempunyai standar keamanan dan keselamatan yang tinggi. Dengan segala perlengkapan security and safety diatas rata-rata pesawat terbang yang digunakan umum atau komersial. Jika prosedur ini tidak diindahkan maka akan fatal akibatnya.
Helikopter Super Puma, produksi tahun 1980 yang selama ini melayani kegiatan-kegiatan Presiden dalam kunjungan ke pelosok yang memang tidak bisa dijangkau dengan pesawat kepresidenan, sudah berusia tua sekitar 25 tahun. Negara kemudian memiliki perencanaan akan mengganti helikopter tersebut karena dirasakan standar security and safetynya sudah tidak memenuhi syarat.
Maka para petinggi keamanan kemudian membahas rencana strategis untuk menyiapkan pengganti Heli Super Puma. Sudah barang tentu, Presiden dan Wapres memerlukan helikopter yang dapat memberikan kepastian keamanan dan keselamatan. Super Puma sebenarnya bukan untuk VVIP karena tidak anti peluru,
Tanggung jawab keamanan dan keselamatan Presiden ketika berada di udara ada di pundak TNI Angkatan Udara. Di TNI AU dipersiapkan satu Skadron udara khusus yang bertugas melayani dan mendukung perjalanan Presiden kemanapun melalui udara. Sehingga menjadi sangat begitu penting dan strategis ketika TNI AU diberi tugas harus memilih mana heli dengan standarisasi tinggi dalam soal keamanannya dan keselamatan.
TNI AU ditunjuk untuk melakukan kajian, analisa dan pertimbangan dalam pemilihan Helikopter tersebut karena lembaga ini memiliki kompetensi dan sejarah panjang pengalaman mengoperasikan berbagai jenis dan tipe pesawat udara. Sehingga tim di TNI AU tahu betul mana pesawat yang memenuhi standar keamanan dan keselamatan yang tinggi, dan mana yang tidak.
Kajian dan analisa pun dibuat dengan berbagai latar belakang. Apakah harga menjadi salah satu pertimbangan? Jika bicara soal keamanan dan keselamatan memang tidak lagi bicara murah atau mahal. Namun sesuai dengan kebutuhan dan standar keselamatan yang harus dipenuhi.
Dan sejauhmana alat tersebut dipakai di sejumlah negara di dunia karena terkenal dengan keunggulannya. Sudah menjadi pendapat umum bahwa sesuatu yang memiliki standar premium limited tentunya membutuhkan biaya yang berbeda dibanding jika kita menggunakan alat yang umum dipakai.