Lihat ke Halaman Asli

Sebuah Senyuman

Diperbarui: 23 Juni 2015   23:53

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Langit berkaca sedikit kelabu pertanda mendung, hujan pun menyapu

Rintik-rintik derai hujan pun turun laksana peluh sang dewa bercucuran

Ada makhluk dengan wajah merah merona tak sanggup menangkap senyum

gelak tawa sang arjuna yang selalu terlihat sumringah pertegas ciri khas yang tampak

Makhluk itu bukanlah kaum sudra yang terpaksa mati rasa karna tak ada pelukan

ataupun brahma yang selalu mencari simpati di depan para ksatria

Dia adalah bingkisan untuk sang adam yang tak pernah berhenti berusaha

Mencari makna terdalam dari sang dewi yang sedikit malu-malu namun bersahaja

Belasan tahun terlewati, ribuan hari siang dan malam menghiasi

tak ada yang berubah, sang arjuna hanya menunggu dan menikmati harapan

adalah sang dewi tak tahu, ataupun tak pernah diberi tahu seberapa dalam pungguk itu merindukan bulan

Mungkin hanya sebuah senyuman sejenak lepas dahaga dari riak gelombang perasaan yang jadi tak menentu




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline