Lihat ke Halaman Asli

Tragedi Umum

Diperbarui: 2 Desember 2017   23:59

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Di dalam hidup, akan selalu ditemukan permasalahan. Mulai dari masalah individu, keluarga,kelompok masyarakat, negara hingga dunia; mulai dari masalah psikologi tiap individu hingga masalah keamanan negara. Keadaan dunia yang selalu berkembang dan dinamis menyebabkan terjadinya perkembangan pula pada permasalahan yang terjadi di dunia. 

Artikel ini membahas mengenai suatu pola pikir dimana untuk memecahkan masalah, tidak selalu dapat mengandalkan solusi teknikal.

Seperti halnya permainan tick-tack-toe. Permainan tersebut tidak dapat dimenangkan jika hanya berpikir secara teknikal. Keadaan akan berbeda tergantung pada tingkat kemahiran pemain lawan terhadap permainan tersebut. Untuk meraih kemenangan dapat dilakukan banyak hal mulai dari cara yang baik dan sportif hingga cara yang dinilai kurang baik sebagai contoh mempengaruhi lawan main dengan cara-cara curang. 

Permainanpun menjadi tidak sesimpel yang dipikirkan dimana harus menyusun strategi yang berbeda, menyesuaikan lawan main. Kebanyakan orang yang tidak mau kalah dalam permainan tersebut memilih untuk menolak dan menghindari ajakan untuk memainkan permainan tersebut.

Penulis menggunakan permainan tick-tack-toe untuk menjelaskan bahwa tidak semua strategi atau solusi teknikal suatu masalah dapat diterapkan di masalah yang lain, sebagai contoh yakni jika kita berbicara mengenai masalah populasi. Permasalahan-permasalahan umum di dunia tidak dapat lepas dari keadaan populasi manusia di dunia. 

Populasi manusia di dunia dapat dikatakan mengontrol segala aspek kehidupan dan masalah kehidupan di dunia. Beberapa permasalahan yang merupakan dampak dari keadaan populasi manusia antara lain masalahan mengenai kemanan negara, kemanusiaan, tingkat kesejahteraan masyarakat, dan lain sebagainya. Tidak ada solusi teknikal yang dapat memecahkan masalah-masalah tersebut.

Pernyataan Bentham, "Semakin banyak semakin baik" tidak lagi tepat diterapkan pada masalah populasi manusia. Pernyataan tersebut ditentang secara teoritis oleh Von Neumann dan Morgenstern yang mengatakan bahwa sangat tidak mungkin untuk memaksimalkan secara matematis 2 variable pada waktu yang sama. 

Dalam pernyataan tersebut, variable yang dimaksud ialah populasi dan sumber energi yang tersedia di bumi.  Pendapat dari Neumann dan Morgenstern juga didukung oleh fakta biologis mengenai manusia yang hidup memerlukan energi. Kita hidup di bumi, yang mana merupakan suatu cakupan wilayah terbatas dengan sumber energi yang terbatas pula, maka populasi manusiapun baiknya juga dibatasi. 

Faktanya hingga sekarang populasi terus tumbuh akan tetapi tidak diimbangi dengan sumber daya energi yang ada. Mulai banyak permasalahan-permasalahan yang menjadi dampak dari padatnya populasi manusia di dunia.

Masalah yang pertama adalah polusi yang merupakan konsekuensi dari perkembangan populasi manusia di dunia. Polusi dapat berupa polusi udara, air, tanah hingga suara. Semakin padat populasi manusia di dunia, proses daur baik secara alami, kimia dan biologis akan meningkat pula sehingga dapat mempengaruhi hak-hak manusia khususnya yang berkaitan dengan properti. 

Hal tersebut dapat dilihat dari limbah-limbah yang dihasilkan oleh pabrik-pabrik yang kemudian akan mengganggu ekosistem dan kelangsungan hidup individu di sekitar pabrik tersebut. selain itu tanpa sadar kita juga sering menjadi korban dari polusi suara. Pemerintah USA bahkan berani mengeluarkan dana banyak untuk menciptakan transportasi supersonic yang dapat mengganggu 50.000 orang demi kelancaran transportasi antar negara bagian yang dapat ditempuh 3 jam lebih cepat dari transportasi biasa. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline