Penulis pada bulan Ramadhan tahun lalu memanfaatkan waktu selama 30 hari tersebut dengan aktivitas pengembangan diri. Diantaranya adalah menulis 1 hari 1 topik selama bulan Ramadhan. Bulan Ramadhan bukan alasan untuk loyo dan tidak semangat, justru Bulan Ramadhan digunakan sebagai bahan bakar untuk mengaktifkan produktivitas kita sebagai muslim/muslimah tentunya. berikut adalah hasil tulisan penulis yang menjadi buku ber-ISBN pada tahun lalu.
Menulis merupakan kegiatan yang mudah dilihat namun sulit untuk konsisten. Banyak guru yang mengatakan bahwa menulis itu sulit, karena terbatasnya kosa kata untuk memulai dan melanjutkan hingga menjadi kalimat. Solusi dari hal ini sebenarnya dapat kita ambil dari perkataan OmJay salah satu guru penulis dalam hal menulis bahwa jika anda gemuk membaca maka akan lancar menulis. Maka langkah awal untuk menulis adalah banyak membaca. Berapa banyak buku yang sudah para guru baca bulan ini ?
Banyak hal yang bisa ditulis. Kegiatan satuan pendidikan pun selama Ramadhan dapat guru tuliskan. Bahkan perencanaannya pun juga dapat dituliskan. berikut adalah contohnya.
Aktivitas yang dilakukan ketika di satuan pendidikan adalah mempersiapkan pesantren ramadhan. Adapun pesantren ramadhan tersebut di SMA Negeri 1 Rantau akan diisi oleh beberapa kegiatan seperti shalat dhuha, tadarus al Qur'an, kajian agama islam interaktif, dan ditutup dengan shalat dhuzur secara berjamaah. Penulis selaku guru pendidikan Agama Islam pun membuka ruang kolaborasi dengan para tokoh ulama di Kabupaten Tapin dalam mengisi kajian tersebut. Tokoh ulama yang akan mengisi kajian agama islam tersebut adalah Tuan Guru Fauzan yang merupakan lulusan pondok pesantren Tebuireng Jombang, Tuan Guru Israfi, Lc yang merupakan lulusan dari Al Ahgaff Yaman Hadaramaut, Tuan Guru Iqbal Lc yang merupakan lulusan Kairo Mesir, dan Tuan Guru Ahmad Mahfuzi yang merupakan lulusan pondok pesantren Darussalam Martapura. Oleh karena itu untuk guru yang ingin mengembangkan wawasan keagamaannya dapat mengikuti kegiatan pesantren ramadhan tersebut bersama peserta didik lainnya.
Adapun tugas pesantren Ramadhan kepada peserta didik kami memilih untuk menciptakan kolaborasi dan kerjasama. Tugas tersebut adalah membuat vlog video selama kegiatan pesantren ramadhan + hasil kajian yang didapat. Tugas ini merupakan kelompok. Kami sengaja tidak menggunakan buku tulis dan formulir pengisian centang karena alasan efektivitas dan menyesuaikan zamannya. Tema dalam pesantren ramadhan ini SMA Negeri 1 Rantau mengusung mengenai Mewujudkan Pribadi Rahmatan lil Alamin dan Merdeka dari Akhlak Madzmumah melalui Ibadah Puasa di Bulan Ramadhan.
Disamping aktivitas pengembangan diri melalui menulis dan membaca. Guru dapat membaca Al Qur'an, jika tidak bisa 1 juz 1 hari maka 1 lembar 1 hari, jika tidak bisa 1 lembar maka 1 ayat 1 hari,disesuaikan dengan kemampuan guru, jangan memaksakan harus khatam tetapi bacaannya tidak menggunakan kaidah tajwid. Berapa banyak orang yang dilaknat oleh Al Qur'an, karena banyak yang membaca tidak menggunakan ilmu. Oleh karena itu sesuaikan dengan kemampuan, jika perlu undang guru ngaji untuk mengajari membaca Al Qur'an, tidak perlu tergesa-gesa. Atau bisa diagendakan membaca secara klasikal jika yang belum fasih dalam membaca Al Qur'an.
Jadikanlah bulan Ramadhan sebagai ajang untuk berlomba-lomba dalam kebaikan. Tebarkanlah kebaikan disekitar kita. Kurangi berbicara yang tidak bermanfaat, menggibah orang lain, bahkan memfitnah. Jadikanlah bulan Ramadhan sebagai fasilitas untuk lebih mendekatkan diri kepada Allah SWT dengan salah satunya bermanfaat bagi sekitar. Jangan lupa bersedekah dan lebih penting menunaikan zakat. Jadikanlah setiap jam pada saat bulan Ramadhan tersebut adalah tentang kebaikan dan manfaat.
Menurut Ustadz M. Ali Zainal Abidin salah satu pengajar Pondok Pesantren Annuriyah, jember mengatakan adapun terkait tidur saat bulan puasa, tentu diperbolehkan dengan syarat, pertama tidak dimaksudnya untuk bermalas-malasan, tetapi untuk lebih bersemangat dalam menjalankan ibadah. Kedua tidak mencampuri ibadah puasanya dengan melakukan perbuatan maksiat.
Guru pun dapat mengikuti pelatihan-pelatihan pendidikan selama bulan Ramadhan. Biasanya PB PGRI selama bulan puasa menyelenggarakan pelatihan terkait pendidikan, maka ikutilah kegiatan tersebut untuk mengisi waktu. Sehingga ketika hari Raya Idul Fitri tiba, bukan hanya hati kita yang suci, tetapi niat,pikiran,dan cara kita dalam mengajar serta mendidik pun menjadi kembali ke fitrahnya. Fitrah pendidikan adalah membuat peserta didik yang tadinya tidak tahu menjadi tahu, yang tadinya belum berakhlak menjadi berakhlak, yang tadinya tidak mengetahui potensinya menjadi mengetahui potensinya. Tentu Fitrah pendidikan tersebut harus diselimuti kesabaran dan keikhlasan dari sang pendidik. Semangat bapak/ibu guru menggapai ridho Allah SWT di bulan suci Ramadhan dengan dibekali aktivitas persiapan puasa
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H