Lihat ke Halaman Asli

HARMONI, BENTUK STRUKTUR LAGU DAN EKSPRESI PADA MUSIK

Diperbarui: 26 Juni 2015   11:47

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

A.HARMONI

Harmoni....

Mendengar kata harmoni mungkin yang teringat lagunya Padi...atau kita hanya sering mendengar kata harmoni saja...

Saat kita bernyanyi, memainkan alat musik, berlatih atau menyusun aransmen dari tingkat sederhana ketingkat lanjut adalah salah satu cara melatih harmoni.

Harmoni itu sesuatu yang dilakukan/dikerjakan secara selaras atau saling mengisi dan membutuhkan yang akan menghasilkan sesuatu yang indah dan enak/merdu karena alunan musik yang pas dengan nada, iringan, dan nyanyiannya..

Dalam menyelenggarakan musik harmoni sangatlah berperan karena sebagai dasar pengetahuan dan ketrampilan.

Menurut H.Y Padmono (2002: 81) Harmoni atau ilmu harmoni dapat diartikan sebagai ilmu untuk menyusun dan menyambung akor-akor. Harmoni juga dapat dikatakan paduan nada, yaitu paduan bunyi nyanyian atau permainan musik yang menggunakan dua nada atau lebih yang berbeda tinggi nadanya dan dibunyikan secara serentak.

Dasar harmoni adalah trinada dan akor. Akor adalah bunyi gabungan tiga nada yang terbentuk dari salah satu nada pokok tangganada dengan nada tets dan kuinnya. Akor ini juda disebut terts bersusun. Jika kita susun akor dari semua nada pokok tangganada, maka kita akan memperoleh tujuh buah akor. Untuk memudahkan membacanya, akor ini diberi nomor menggunakan angka Romawi. Angka Romawi ini disesuaikan dengan tingkat kedudukannya.

Sebaiknya dalam mengembangkan harmoni pada anak tidak dilakukan secara serentak akan tetapi sedikit demi sedikit yang dipadukan dengan irama dan melodi. Karena dalam pembelajaran unsur-unsur musik komponen tersebut tidak dapat dipisahkan. Dan mengenalkan harmoni dengan menyanyikan lagu kanon. Lagu kanon adalah sebuah lagu dengan jaringan harmonik imitasi (peniruan)dari satu bagian oleh bagian yang lain secara susul menyusul. Bila kita menyanyikan sebuah lagu secara kanon, maka akan terbentuk nyanyian bersama yang terdengar seperti menggunakan 2 suara atau lebih, sehingga terbentuk suatu harmoni. Oleh karena itu untuk memulai suatu latihan, paduan suara kanon sangat baik digunakan.

Pengembangan pada guru atau pembimbing tentunya justru lebih sulit, apalagi jika kemampuan dasar guru kurang mendukung. Hal pertama yang harus dimiliki guru adalah kepedulian, kemauan, dan tumbuhnya rasa cinta musik. Guru yang kurang memlilki kemampuan musik disarankan lebih menggunakan pendekatan mendengarklan musik, penggunaan buku-buku praktis, bila perlu meminta anak mencoba memainkan menurut tuntutan yang ada.

Jadi harmoni menurut saya adalah ilmu untuk menyusun dan menyambung akor-akor yang kita dengar serentak dan memiliki peranan sangat penting sebagai dasar pengetahuan dan ketampilan dalam menyelenggarakan musik, dilakukan/dikerjakan secara selaras agar mendapatkan menghasilkan sesuatu yang indah, sehingga mereka yang mendengarnya merasa enak, nyaman dan tidak mudah bosan saat mendengarkan.

B.BENTUK STRUKTUR LAGU

Dalam sebuah lagu unsur-unsur musik yang terpenting berikutnya adalah bentuk struktur lagu karena berhubungan untuk menghasilkan suatu komposisi atau lagu yang bermakna. Pemakainan istilah bentuk (form) dalam bidang musik mempunyai dua pengertian, yang pertama bentuk komposisi sebagai suatu hasil karya musik, seperti bentuk lagu, bentuk sonata, bentuk opera, bentuk oratorio, bentuk simfoni, dsb. Yang kedua bentuk sebagai bagian-bagian yang terdapat dalam suatu komposisi musik atau lagu istilah yang digunakan untuk nama bagian-bagian ini bermacam-macam.

Dasar pembentukan lagu mencakup pengulangan satu bagian lagu (repetisi), pengulangan dengan berbagai perubahan (variasi, sekuens), atau penambahan bagian yang baru yang berlainan atau berlawanan (kontras) dengan selalu memperhatikan keseimbangan antara pengulangandan perubahannya. Sebuah lagu terdiri atas beberapa kalimat musik. Jumlah kalimat musik tergantung pada panjang pendeknya lagu. Sedangkan tiap kalimat musik memiliki struktur lagu bila dibandingkan struktur lagu dapat dipertimbangkan dengan struktur kalimat dalam bahasa yaitu: huruf = not, kata = motif, frase = frase, kalimat = kalimat musik, bait = alinea dan lagu = karya (misal puisi).

Motif dapat diartikan suatu bentuk pola irama dan melodi yang pendek tetapi memiliki arti. Fungsinya memberi arah tertentu pada melodi yang memberi hidup pada suatu komposisi.

Frase ialah bagian dari kalimat musik. Frase terdiri dari 2-4 birama terbentuk dari beberapa not yang membentuk suatu pola irama tertentu dalam lagu. Sepasang motif biasanya membentuk frase.

Kalimat musik sendiri adalah bagian dari lagu yang biasanya terdiri dari 4-8 birama. Kalimat musik terbentuk dari sepasang frase dan dua kalimat musik atau lebih akan membentuk lagu. Frase juga berfungsi sebagai tempat mengambil nafas (mencuri) tanpa menghilangkan makna lagu.

Frase dan kalimat musik terdiri dari dua bagian yang saling melengkapi yaitu anteseden dan konsekuen. Frase anteseden merupakan frase pertama biasanya berhenti pada kadens tidak sempurna yang membutuhkan penyelesaian, frase ini sebagai pembuka dalam suatu kalimat, dapat juga dikatakan sebagai bagian pertanyaan yang memerlukan jawaban segera atau penyelesaian segera. Farse konsekuen merupakan frase bagian kedua dari kalimat yang berfungsi sebagai penjelas, penjawab, atau penyelesaian kalimat musik.

Jadi dapat disimpulkan bahwa bentuk struktur lagu adalah susunan suatu lagu yang menghasilkan suatu komposisi yang bermakna, yang terdiri dari motif, frase, dan kalimat musik.

C.EKSPRESI

Kadang kita mengungkapkan perasaan senang maupun sedih, cinta, benci, dll dalam sebuah lagu, puisi, dan kata-kata yang tak terarah...ungkapan perasaan tersebutlah yang dinamakan ekspresi. Ekspresi dalam musik mencakup semua nuansa tempo, dinamik, dan warna nada/suara dari unsur-unsur pokok musik, dalam pengelompokan frase(phrasing) yang diwujudkan oleh seniman musik atau penyanyi, disampaikan pada pendengarnya.

Unsur-unsur ekspresi dalam musik ialah tempo atau tingkat kecepatan musik, dinamik atau tingkat volume suara, atau keras lunaknya suara, dan warna nada/suara yang tergantung dari bahan sumber suara, serta gaya atau cara memproduksi nadanya.

Tempo adalah kecepatan lagu, dan perubahan-perubahan kecepatan lagu itu. Untuk menuliskannya dipakai tanda-tanda atau istilah tempo. Tempo dibagi menjadi 3 kelompok yaitu lambat, sedang, dan cepat.

Dinamik adalah tanda untuk menyatakan tingkat volume suara atau keras lunaknya serta perubahan keras lunaknya. Dalm tiap-tiap pemakaian pernyataan dinamik terdapat bermacam-macam variasi yang disesuaikan dengan corak dan syair lagu yang dinyanyikan.

Warna nada adalah ciri khas bunyi yang terdengar bermacam-macam, yang dihasilkan oleh bahan sumber bunyi yang berbeda-beda, dan yang dihasilkan oleh cara memproduksi nada yang bermacam-macam pula. Warna nada dapat ditinjau dari alat musik (suara manusia, alat musik berdawai, tiup logam, kayu, perkusi, dan keybord). Dan cara/teknik memproduksi nada seperti legato (membunyikan melodi dengan nada-nada yang tersambung halus dan lancar), stacato (memperpendek bunyi nada-nada sehingga terputus-putus), arpegio (memainkan nada-nada akor secara berurutan dimulai dari nada terendah), glisendo (memainkan tangga nada cepat dengan gerak meluncur, biasanya pada piano atau harpa), dan vibrato (menyanyi dengan perubahan berkala.

Nah...tambah pengetahuan lagi kita...semoga bermanfaat...amin...mhon sarannya pak...

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline