Lihat ke Halaman Asli

Bonek Melawan

Diperbarui: 3 Desember 2016   11:24

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

PUNYA tali rafia, Kang?" Mas Bendo mertamu   sambil membawa kain putih yang sudah ia   tulisi dengan cat hitam.

"Untuk apa?"

"Untuk pasang ini di pinggir jalan,"   dengan bangga Mas Bendo membentang kain putih itu di hadapan Kang Karib. Kain   putih dengan kalimat yang sering Kang Karib baca belakangan ini di sekujur tubuh   Surabaya. Yang berisi kecaman tertuju kepada PSSI (sering ditulis sebagai   P$$I)   dengan bumbu umpatan khas Surabaya.

"Kamu itu", ujar Kang Karib, "sudah   jalanan dibikin rapi dan ditata serta dijaga kebersihannya   kok malah semua jadi   gak nyaman dipandang gara-gara   spanduk dipasang pating crentel   dan penuh pisuhan".

"Ini perjuangan, Kang", sergah Mas Bendo.   "Jangan dipandang sebagai mengotori keindahan dan sejenisnya. Saya ini, sebagai   Bonek, sedang melawan." 

"Tetapi melawan kan bisa dilakukan secara   elegan, nDo."

"Di saat PSSI melakukan tindakan   sedemikian jahat kepada Persebaya, mosok kita melawannya dengan lembek. Bisa-bisa kita malah   diremehkan dan tidak direken sama   sekali. Sekali lagi, saya ini bonek, Kang, dan ada darah Surabaya di tubuh saya.   Darah Surabaya adalah darah pejuang, darah pahlawan. Dan ingat, bangsa yang   besar adalah bangsa yang menghargai jasa para pahlawan", oceh Mas Bendo melebar   tak karuan.

"Pahlawan? Bukankah pahlawan adalah   bertujuan luhur demi kemerdekaan, misalnya, dan untuk itu rela berkorban jiwa   raga?"

"Saya, sebagai bonek sejati juga rela   mati, Kang. Rela berjuang sampai titik darah penghabisan demi   Persebaya..."

"Sungguh, nih? Sungguh rela mati cuma demi   bal-balan?   Mbokya jangan segitulah, nDo.   Santai saja. Lagian apa sih yang   kamu dapat dari membela tim kesayanganmu itu?"

"Kebanggaan, Kang. Dan itu tidak dapat   dihitung nilainya", dalih Mas Bendo. "Sudah, Sampeyan ini punya tali   rafia apa tidak sih?"

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline