Lihat ke Halaman Asli

Misteri Politik Indonesia

Diperbarui: 23 Juni 2015   22:07

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Asmara Berdarah KhoPingHo

Saat Selesainya Perhitungan Kursi Pemilu Legistatif,  lalu Bursa Capres dan Cawapres masih teka-teki, mirip teka-teki silang mau pilih mendatar dulu apa menurun dulu,  ragu..ragu benar atau salah..salah atau benar..akhirnya bingung.. maka sejenak terlupakan..hingga akhirnya mentok..tanya sani-sini...jika mentok juga buka kitab pamungkas.

Capres dan Cawapres  saat itu jadi MISTERIUS mirip CERITA KOMIK SILAT di Taon 70'an dengan Tokoh para Pendekar-pendekarnya.. atau hanya sekedar Dagelan PETRUK dan GARENG Cerita DAWALA Basah Kuyup ? Padahal waktu itu tinggal 2 hari lagi Pengumuman Legislatif yang akan menduduki Kursi Panas di Senayan akan diumumkan. Kemudian tepat sebelum batas waktu Capres dan Cawapres diumumkan sekaligus dideklarasikan.

Masyarakat Indonesia saat ini masih menganut Idealisme Ke'TOKOH'an (Figur) dalam memilih Pimpinan dibanding dari Partai mana Tokoh itu dilahirkan, dengan begitu Masyarakat tidak mau melihat dan mendengar secara pasti Program-Program dan Rencana Kerja yang disajikan dus dijanjikan.
Kita liat saja Ketokohan ( figur ) ARB dari Golkar, karena elektabilitas (ketertarikan memilih) masyarakat dibawah ambang aman, meskipun GOLKAR ( ARB ) yang meraih kursi kedua terbanyak saat akan berkoalisi ke beberap Kubu yang meraih berposisi di bawah GOLKAR, tapi dengan keterpaksaaan (ARB) karena waktu sangat mepet isitilahnya Maju Kena-Mundur Kena ( Oum Ical telat siih ). Alhasil  ARB terhimpit dalam Koalisi Prabowo yang sudah kadung mendekralariakan Capres Hatta Rajasa..atas restu dan bisikan Bung Amin Rais seorang Pendekar Reformasi 1998 dengan senjata Pamungkasnya 'Pedang Otonomi Daerah' dan 'Amandemen Pusaka UUD'45' Pendekar ini timbul tenggelam sesuai dengan kebutuhannya yaitu 5 tahun sekali lalu hilang kembali secara misterius.

Lain halnya dengan Koalisi Jokowi - JK diatas kertas mereka akan kalah, karena jauh persentasi dukungan partai kearahnya, apakah mereka ( Jokowi dan JK ) dapat bertahan yang menganggap 'Figur' sebagai acuan ? Kita lihat saja nanti dihari 'H' nya, Begitu juga dengan Kubu Prabowo dan Hatta Rajasa... Genderan Perang Media sudah lama berkecamuk di Bumi ini semenjak bakal nama-nama Capres dan Cawapres dirumorkan dan kini semakin gencar hingga tak terbendung dan tak bisa terbedakan mana isu, fakta dan fitnah...

Inilah cermin Bangsa kita..mirip carita-cerita dalam Komik.. Kini Para Pendekar-pendekar Politik di Kerajaan Wajo Singkang sedang mengatur siasat..
Seperti :
Pendekar Misterius Matahari, Rajawali Sakti dari Langit Selatan, Banteng Mataram, Jakawana Pahlawan Rimba Belantara, Dewa Arak Pedang Bintang, Pendekar Bukit Menoreh, Pendekar Gunung Sembung, Wiro Sableng Kapak Naga Geni 212 satu lagi Pendekar Dewa Mabuk dengan Mustika Gerbang Dewa-nya... Hehe..

Berharap Koalisi mereka, bukan menjadi lagi menjadi cerita Koalisi dua Episode kemarin ba' Asmara Berdarah - Kho Ping Hoo..(Presiden dng Menterinya gak kompak) atau Cerita Sengkuni dan Kurawa dalam Mahabharata.

Semoga siapapun Pendekar-pendekar yang memimpin  Bumi yang tergabung dalam Bhinneka Tunggal Ika dapat memberi ketentraman, kenyamanan, keadilan dan kemajuan rakyatnya dan pengikutnya.

Waduuh jadi inget baca Komik GRATIS di Jendral Urip..Mester, depan Kantor Pos ..Hehe.
Be Te We... Figur Favorite komik Anda siapa.... hayoo inget-inget... **?*

gambar dari : http://images.getscoop.com/magazine_static/images/1/2069/general_big_covers/ID_HLT2013MTH02AB_B_1.jpg

[caption id="" align="alignleft" width="380" caption="Asmara Berdarah KhoPingHo"][/caption]

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline