Ritual pembukaan persatean telah dilaksanakan pagi tadi, dengan khusyuk dan hudur. Setelah bercempera, tiba-tiba banyak orang sontak jadi kameramen, dipost, dan dikomen.
Pesan singkat dari khutbah "selain kita menyembelih hewan (sapi-kambing), kita juga harus nyembelih sifat hewani yang ada di diri kita masing-masing.
Kita sembelih bareng-bareng sifat egoisme yang semakin anggara". Pada waktu itu banyak orang pada mendengarnya, secara definitif !.
Ritual selanjutnya adalah sarapan pagi, banyak orang menanti kepastian kedatangan nasi. Sebagian ada yang mau ngambil. Sebagian hanya ada yang mau makan. Sebagian hanya ada yang nunjuk-nunjuk. Sebagian hanya ada yang perintah-perintah.
Sebagian hanya ada yang bodo amat. Sebagian lagi hanya ada yang lari dari tugasnya, secara konvensional !.
Ritual selanjutnya hanya mencoba menutupi kebingungan dan kengangguran, dengan ngawasin, perintah-perintah, dan nunjuk-nunjuk kanan kiri depan belakang.
Anehnya manusia, hewannya sudah disembelih, akan tetapi sifatnya masih bergala, secara fenomena !.
* * *
|| Sarang, 10 Dzulhijjah 1443 H.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H