Lihat ke Halaman Asli

Kompasiana dan Resiko Jebakan UU ITE

Diperbarui: 26 Juni 2015   16:27

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Kompasiana adalah media dunia maya yang baru saya kenal. Ada sebuah fenomena menarik yang saya saksikan di kompasiana ini, kebebasan mem-post berbagai tulisan tanpa moderasi membuat media ini menjadi ajang ampuh untuk menampilkan kualitas diri, tapi di sisi lain, media ini juga cuklup efektif untuk dijadikan sarana mempermalukan diri sendiri. Bahkan kalau sampai kebablasan bisa membuat orang terancam pasal-pasal pidana. Terutama UU ITE.

Saya masuk ke sini karena ajakan seorang teman, gara-gara tertarik oleh cerita teman saya tersebut tentanga adanya 'perdebatan' di media ini antara Win Wan Nur, seorang kontributor untuk superkoran apakabar yang tulisan-tulisannya kami gemari.

Perdebatan tersebut terjadi antara Win Wan Nur dengan Tengku Zulkhairi seseorang yang dengan licik memfitnahnya dengan berbagai fakta hasil rekayasa di tulisan ini http://filsafat.kompasiana.com/2010/03/20/membongkar-%E2%80%9Ckerancuan-di-atas-kerancuan%E2%80%9D-pemikiran-win-wan-nur-oleh-teuku-zulkhairibersambung/#comments. Ketikas saya membaca bantahan yang ditulis oleh Win Wan Nur di tulisan ini http://sosbud.kompasiana.com/2010/04/10/beginilah-cara-seorang-fundies-menikam-dari-belakang-sebuah-tanggapan-untuk-teuku-zulkhairi/ . Saat itu saya pun memahami latar belakang munculnya tulisan pertama dari tengku Zulkhairi, yang berawal dari ketidak mampuannya berdebat dace to face dengan lawannya. Karena tidak bisa menerima kekalahan Tengku kemudian diam-diam mempost serbuah tulisan yang mendiskreditkan lawannya di media ini, tanpa si lawan sendiri di beri tahu apalagi diberi hak untuk menjawab berbagai tuduhan yang dia lancarkan.

Melihat apa yang dilakukan oleh tengku Zulkhairi ini, saya merasa ini bukan lagi sekedar melanggar etika dalam sebuah tulisan yang dipublikasikan kepada umum, tapi aspa yang dia lakukan sudah mengarah kepada perbuatan kriminal. Ini tentu sangat tidak bisa diterima, untuk itu saya menawarkan bantuan kepada saudara Win Wan Nur kalau-kalau dia bersedia membawa urusan ini ke ranah hukum. Tapi beliau menolak dengan alasan urusan ini terlalu remeh dan dia sendiri tidak merasa nyaman menggunakan pasal-pasal ITE yang dia tolak keberadaannya untuk menyerang lawan. dan mau tidak mau saya pun menghargai keputusan beliau. Dia membiarkan saja masalah itu sebagai pembelajaran dan lebih memilih pembaca sendidri yang menghukum orang yang memfitnahnya dengan berbagai komentar.

Tapi meskipun orang yang menjadi korban di sini tidak berniat membawa kasus seperti ini ke ranah hukum, tapi adalah sangat beresiko kalau kita mencoba-coba mengikuti jejak Tengku ini untuk menyebarkan fitnah terhadap seseorang di media seperti ini, karena di negari ini hukum untuk kasus-kasus seperti ini berat sekali.

Jadi sebagai penulis di media yang bebas seperti ini, sebaiknya kita banyak berhati-hati. Jangan sampai karena terbawa nafsu malah nasib berakhir di bui.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline