Lihat ke Halaman Asli

Edy Irnandi Sudjana

Praktisi Migas dan peminat AI, alumni Oxford Artificial Intelligence Programme- Saïd Business School, University of Oxford

Apakah Yang Dimaksud Dengan "Horizontal Drilling" dan "Multi-Stage Hydraulic Fracturing", Mengapa Penting dalam Non-Konvensional Reservoir?

Diperbarui: 2 Desember 2024   15:30

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

(pict. Horizontal drilling )


Horizontal drilling atau pengeboran horizontal adalah teknik dalam industri minyak dan gas (migas) dimana sumur dibor secara vertikal hingga kedalaman tertentu, lalu dialihkan pada sudut sekitar 85 hingga 95 derajat dari vertikal (berdasarkan standar industri yang ditetapkan oleh American Petroleum Institute-- API) secara horizontal di dalam reservoir. Pendekatan ini merupakan terobosan yang secara luas digunakan untuk mengembangkan non-konvensional reservoir seperti shale gas, tight oil, coalbed methane (CBM), dan heavy oil.

Hydraulic Fracturing, yang sering disebut sebagai "fracking," adalah teknik untuk meningkatkan pemulihan minyak dan gas dengan menyuntikkan cairan yang terdiri dari "base fluid" seperti air dan proppants yang bertekanan tinggi ke dalam batuan reservoir, menciptakan retakan yang memungkinkan hidrokarbon mengalir dengan lebih mudah. Sedangkan "Multi-Stage Hydraulic Fracturing"  adalah bentuk yang lebih maju dari proses fracking ini, terutama digunakan dalam sumur horizontal. Proses ini melibatkan pembagian sumur menjadi beberapa "tahap" di sepanjang bagian horizontalnya, dengan setiap tahapannya dibagi secara terpisah.

Teknologi pengeboran horizontal dan multi-stage hydraulic fracturing digunakan di beberapa negara penghasil migas seperti di Indonesia -- South & Central Sumatera basins,  Amerika Serikat-  Permian basin & Eagle ford, dan juga di Kanada- Montney formation.


Non-Konvensional Reservoir memiliki permeabilitas rendah, yang berarti hidrokarbon tidak dapat mengalir dengan mudah melalui batuan. Hal ini menjadi tantangan untuk proses ekstraksi yang memiliki nilai ekonomis. Pengeboran horizontal dan hydraulic fracturing secara bertahap secara efektif dapat mengatasi tantangan ini, dan memiliki nilai sebagai berikut:

1. Meningkatkan kontak dengan reservoir
Pengeboran horizontal memberikan eksposur yang jauh lebih besar terhadap batuan yang mengandung hidrokarbon dibandingkan sumur vertikal, sehingga sangat penting untuk formasi dengan permeabilitas rendah.

2. Meningkatkan aliran hidrokarbon
Hydraulic fracturing menciptakan jalur buatan yang memungkinkan hidrokarbon mengalir menuju lubang sumur. Tanpa fracking, hidrokarbon tetap berada di dalam reservoir.

3. Keekonomian yang lebih baik
Kombinasi pengeboran horizontal dan hydraulic fracturing secara bertahap memaksimalkan pemulihan, menjadikan non-konvensional reservoir layak secara komersial.

4. Ekstraksi sumber daya yang efisien dan perlindungan lingkungan
Teknik-teknik ini memungkinkan lebih banyak hidrokarbon diekstraksi dari satu sumur, mengurangi kebutuhan untuk banyak sumur dan meminimalkan dampak terhadap permukaan sumur.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline