Problem-Based Learning (PBL) dan Project-Based Learning (PjBL) adalah dua pendekatan pembelajaran yang sering digunakan untuk meningkatkan keterampilan berpikir kritis dan kolaboratif saat ini. Berikut adalah perbedaan utama antara keduanya:
Problem-Based Learning (PBL)
- Fokus: Berpusat pada pemecahan masalah nyata yang biasanya bersifat terbuka dan kompleks.
- Proses: Siswa memulai dengan menghadapi suatu masalah, kemudian melakukan penelitian untuk menemukan solusi. Proses ini menekankan pada pengembangan keterampilan analitis dan penalaran.
- Tujuan: Mendorong siswa untuk berpikir kritis dan mengembangkan keterampilan pemecahan masalah secara mandiri.
- Contoh: Siswa diberikan kasus medis untuk dianalisis dan harus merumuskan diagnosis serta rencana perawatan.
Project-Based Learning (PjBL)
- Fokus: Berpusat pada penyelesaian proyek yang memerlukan penerapan pengetahuan dan keterampilan dalam jangka waktu tertentu.
- Proses: Siswa merancang, mengembangkan, dan menyelesaikan proyek dengan bimbingan guru. Proses ini menekankan pada kolaborasi, manajemen proyek, dan kreativitas.
- Tujuan: Menghasilkan produk atau hasil akhir yang dapat dipresentasikan atau dipamerkan.
- Contoh: Siswa merancang dan membangun model jembatan yang harus memenuhi spesifikasi tertentu.
Kesamaan
- Kolaboratif: Kedua metode mendorong kerja sama antar siswa.
- Berpusat pada Siswa: Siswa menjadi pusat proses pembelajaran, dengan guru sebagai fasilitator.
- Penerapan Praktis: Keduanya menekankan penerapan praktis dari pengetahuan dan keterampilan.
Kesimpulan
PBL lebih fokus pada pemecahan masalah yang mengembangkan keterampilan analitis, sementara PjBL lebih berorientasi pada penciptaan produk atau proyek yang nyata, dengan penekanan pada proses kolaboratif dan manajemen proyek. Keduanya memberikan pengalaman belajar yang kaya dan bermakna bagi siswa.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H