Setiap guru hendaknya memahami bahwa masing-masing peserta didik memiliki potensi dalam bidang apa pun. Bahkan bisa jadi, potensi yang dimiliki peserta didik tersebut merupakan potensi yang unik, yang kadang sama sekali tak diduga oleh gurunya. Karena itu, setiap guru hendaknya mau memberikan ruang dan kesempatan yang memadai kepada peserta didik untuk berkreasi dalam rangka mengembangkan potensi yang mereka miliki.
Meski demikian, tak sedikit guru yang kurang memahami keadaan seperti itu. Mereka masih saja sering meminta atau memerintahkan peserta didik untuk melakukan ini dan itu. Sepintas hal ini dinilai wajar. Sebab sebagai pendidik, guru memang dinilai memiliki tanggung jawab untuk mengantarkan peserta didik untuk melakukan apa pun yang dianggap baik dan benar.
Memang tak salah jika guru melakukan hal seperti itu. Apalagi jika tuntutan kurikulumnya memang seperti itu. Namun hendaknya dipahami, bahwa apa yang dianggap baik dan benar itu seringkali mengalami pergeseran seiring dengan perkembangan zaman.
Apa yang dianggap baik dan benar oleh guru, tak selalu dianggap baik dan benar oleh peserta didik. Dengan demikian, tak seharusnya guru selalu memaksakan kehendak kepada peserta didik. Bahkan, dalam penerapan kurikulum pun guru diharapkan bisa fleksibel dan tidak terlalu terpaku pada ketentuan-ketentuan yang sudah digariskan, yang bisa jadi ada yang sudah kurang sesuai dengan keadaan saat ini.
Hal yang perlu dilakukan guru justru untuk senantiasa berusaha mengenali potensi peserta didik dalam bidang apa pun dan kemudian memberikan dorongan kepada mereka untuk berkreasi dalam rangka mengembangkan potensi yang mereka miliki. Guru cukup memfasilitasi apa pun yang diperlukan peserta didik dan memberi arahan seperlunya kepada mereka.
Dengan demikian, pelaksanaan pembelajaran di sekolah, termasuk dalam kegiatan-kegiatan yang dilakukan di luar sekolah, selain akan menyenangkan peserta didik juga diharapkan akan membuahkan hasil yang maksimal. *
