Entah siapa sebenarnya diriku, dirimu
Berderet luka itu masih terlukis
Berjajar diantara dinding jiwa kita
Menguras linangan air mata
Mengalirkan rasa sepi begitu dalamnya
Tapi ketika tatapan hatiku melihatmu
Debaran kasih itu masih ada
Kutelan semua ludah kecewa
Aku selalu bisa memaafkanmu
Pintu jiwaku pun terbuka untuk menerima
Mungkin engkau mengalami yang sama