Lihat ke Halaman Asli

Di KFC, Kosong = Empety

Diperbarui: 25 Juni 2015   03:55

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

1339829676131574766

Hari ini adalah hari pengumuman kelulusan UAN tingkat SD. Berhubung suami saya ada tugas di kantor, maka sayalah yang dipercayakan untuk menemani sulung saya Danny untuk mengambil surat pemberitahuan kelulusan di sekolah. Dan Alhamdulillah anak saya lulus. Walaupun nilainya sedang-sedang saja, tapi saya tetap bersyukur. Mungkin itulah hasil yang terbaik yang bisa dicapai oleh Danny mengingat selama UAN dan UAS dia hampir-hampir tidak pernah belajar lagi di rumah. Capek alasannya karena sudah ikut bimbel di sekolah setiap hari. Mungkin kalau anak-anak yang lain mengulang pelajarannya sesampai di rumah, kalau anak saya justru menghabiskan waktunya di depan komputer untuk bermain game online. Oleh karena itu, seperti yang saya bilang kepadanya tadi pagi bahwa "Berapapun nilaimu nanti, ya kamu harus terima karena memang segitu kemampuanmu!" Walaupun saya lihat ada penyesalan di raut wajah Danny manakala melihat beberapa temannya maju diatas panggung karena memperoleh nilai sempurna dan berhak atau voucer senilai 10 dollar, tapi sepertinya ia pasrah dengan hasilnya. Begitu pula dengan saya. Lulus saja sudah Alhamdulillah.

Sebenarnya saya tak hendak bercerita tentang acara ceremonial kelulusan Danny, tapi justru saya akan bercerita tentang hal lain yaitu tentang pengalaman berkunjung ke restorant cepat saji langganan anak saya itu. Apalagi kalau bukan KFC atau Kentucky Fried Chicken. Jadi ada acara syukuran di KFC gitu? Bukan juga cuma saja tadi selesai acara ceremonial kelulusan di sekolah Danny, hari sudah siang. Sudah sekitar jam 11 siang dan saatnya jam makan siang. Berhubung saya tidak sempat masak hari ini (halah alasan saja :D), maka saya pun menanyakan kepada kedua anak saya, hendak makan apa siang ini. Dan seperti biasanya anak saya menyebutkan nama restorant cepat saji itu. Dan begitulah ceritanya, dari sekolah saya dan kedua anak saya langsung meluncurlah ke KFC siang ini. Jadi ini sama sekali bukan dalam rangka merayakan kelulusan anak saya Danny.

Begitu parkir kendaraan, saya langsung masuk ke restoran KFC. Sampai di KFC antrian tidak terlalu panjang. Hanya dalam waktu sekitar 5 menit, giliran saya dilayani oleh mbak-mbak yang jaga KFC. Beberapa menu pun saya pesan. Dengan cekatan mbak-mbak di depan saya langsung mengambilkan pesanan saya. Tiba-tiba Danny anak saya yang saat itu berdiri di samping saya nyeletuk "Gak salah tuh ma, mosok empty nulisnya gitu sih!", sambil menunjukkan tulisan yang dimaksud. Saya pun langsung melihat tulisan yang ditunjukkan anak saya itu. Dan olala benar saja, ada tulisan yang sangat menyolok dari kertas yang ditempel di papan menu di KFC itu.

Kosong bahasa Inggrisnya EMPETY ya?

Di papan menu itu terdapat tulisan KOSONG dan dibawahnya tulisan EMPETY. Semua orang pasti juga paham yang dimaksud di tulisan itu bahwa menu yang ditawarkan di KFC itu, hari ini kebetulan lagi kosong. Dan sayangnya petugas kurang jeli menuliskan dalam bahasa Inggris yang benar bahwa kalau KOSONG itu yang benar tulisannya EMPTY bukan EMPETY. Yang saya herankan, koq bisa KFC melakukan kesalahan seperti itu. Bukankah KFC adalah restoran cepat saji yang diadopsi dari luar? Seharusnya penulisannya pun harus benar. Tentunya pegawai KFC direkruit dengan kualifikasi penguasaan bahasa asing dalam hal ini bahasa Inggris yang bagus dan benar. Lha kalau begini, masihkah perlu dipertanyakan kemampuan bahasa asing para pegawai KFC? Mosok menuliskan satu kata saja salah. Sudah begitu dipublish di muka umum lagi. Parahnya lagi tempelan kertas yang salah itu tidak hanya di satu papan menu. Kalau tidak salah tadi ada juga ditempel kertas bertuliskan sama dengan yang saya upload fotonya diatas di beberapa menu Goceng-nya KFC. Memalukan sekali menurut saya. Restoran yang berskala internasional, tapi menuliskan pemberitahuan yang sifatnya untuk orang luar (bule) saja salah. Bagaimana ya kira-kira kalau mbak-mbak itu melayani bule-bule yang ingin makan di restoran itu ya, kira-kira pakai bahasa Inggris yang benar tidak ya. Ah, sayangnya hari ini tidak ada bule yang datang ke KFC. Coba kalau ada, pastilah saya rekam tuh dialog antara konsumen yang bule dengan pelayan restoran KFC. Lucu kali ya kalau grammar-nya kacau balau. Apalagi kalau pakai logat atau dialek daerah. Pasti asyik tuh, bahasa Inggris pakai logat Banjar (maaf saya tinggal di Kaltim dan kebetulan banyak sekali orang Banjarnya). Bisa-bisa mereka mengucapkan KFC dengan KaEpCi, persis Darryl anak bungsu saya yang masih berumur 3 tahun. Lha wong EMPTY jadi EMPETY koq hehehe.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline