Lihat ke Halaman Asli

(KCV) Gara-Gara Coklat Palentin, Rusak Susu Seteko

Diperbarui: 25 Juni 2015   19:40

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

image from http://3.bp.blogspot.com

[caption id="" align="aligncenter" width="518" caption="image from http://3.bp.blogspot.com"][/caption]

Sontoloyo …capek sekali rasanya hari ini, punya calon mertua kok kerjanya ngerjain orang saja. Beras 25 kilo disuruh mikul sendiri. Mending kalo 1 karung, ini 5 karung disuruh angkut semua sebelum tengah hari. Mana panas begini. Aduh, sayang sekali diriku sudah jatuh cinta sama si Mira, kalo gak sudah kupecat mertua macam begini!” Kata Karno ngedumel sambil ngangkutin karung beras.

“Karno! Apa kamu bilang tadi? Mau pecat saya?”

Ternyata kata-kata Karno didengar sang calon mertua yang kebetulan sedari tadi memperhatikannya memikul beras.

“Gak pak'e. Itu lho si Roni anak tetangga sebelah. Dia nanya kenapa saya pikul beras. Saya jawab daripada di pecat mertua cakep kayak pak'e, mendingan ikut aja maunya” Karno pun ngeles.

“Eh saya masih baik kupingnya. Gak budek ! Ngeles aja kerjaanya. Sana! Jangan malas! Kalau sudah jangan lupa, anterin surat ke warga ya!” Kata laki-laki yang dipanggil "pak'e" tadi sembari menyerahkan beberapa pucuk surat kepada Karno.

“Aduh, Pak RT gimana ini? Kerjaannya nyuruh ini itu, sana sini, payah!” Karno pun masih ngedumel.

“Karno! Apa kamu bilang?” Bentak laki-laki tua yang dipanggil "pak'e" tadi.

“Gak pak'e. Saya bilang pake RT jempolan. Cakep kayak kumpeni!” Sambil berkata Karno pun berlari ke jendela kamar Mira.

“Mir… Mira..!”

“Ada apa Bang!” Terdengar suara Mira dari dalam kamar.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline