Lihat ke Halaman Asli

Seksi, Satu Kata Beragam Persepsi

Diperbarui: 26 Juni 2015   01:58

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="" align="alignnone" width="600" caption="http://www.bacain.com"][/caption] Ajang Miss Universe 2011 telah usai. Akhirnya gelar Miss Universe tahun ini jatuh ke tangan perempuan cantik dari Angola yaitu Leila Lopes. Banyak yang mengatakan, Leila Lopes tidak hanya cantik dan pintar, tapi juga seksi. Seksi...hmmm... Saya sendiri sebenarnya masih bingung, yang dibilang wanita “seksi” itu yang seperti apa sih? Yang seperti Leila Lopes, yang notabene wanita berkulit cenderung hitam atau wanita yang berkulit putih dan tinggi semampai seperti Luna Maya. Atau malah yang seperti Julia Perez yang berkulit coklat. Memang banyak persepsi yang berkembang tentang makna dari kata “seksi” itu sendiri. Sepengetahuan saya pada jaman Kerajaan Mataram Kuno, tepatnya pada masa Dinasti Syailendra ada seorang ratu bernama Ratu Pramudyawardhani yang dikenal memiliki kecantikan dan keseksian yang tiada tara. Seksi pada masa itu identik dengan gaya berjalan dan berbicara. Gaya jalan Ratu Pramudyawardhani diibaratkan seperti jalannya seekor angsa, pelan dan santai. Terus gaya bicaranya juga menyerupai suara seekor burung merak (saya sendiri belum tahu, seperti apa burung merak bersuara). Sementara pada masa Kerajaan Majapahit dikenal seorang putri bernama Gayatri. Putri Gayatri juga terkenal kecantikannya seantero Majapahit. Selain cantik, Putri Gayatri juga dikatakan seksi. Seksi pada masa itu lebih cenderung pada penampilan fisiknya. Senyumnya ibarat semanis madu, buah dadanya (maaf) laksana cengkir gading atau kelapa muda yang berwarna kuning keemasan. Jadi tidak terlalu besar bentuknya dan tidak pula terlalu kecil. Dimasa sekarang, kata “seksi” pada wanita itu juga bermakna banyak. Ada yang bilang wanita seksi itu harus badannya tinggi dan langsing seperti peragawati, lehernya jenjang, kulitnya putih bersih, betisnya kecil. Ada juga yang bilang justru kulit yang coklat kehitaman cenderung tampak seksi. Itulah sebabnya banyak wanita kulit putih beramai-ramai berjemur di pantai demi mendapatkan kulit yang coklat kehitaman agar dibilang seksi. Ada juga yang bilang, tubuh tidak harus langsing dan tinggi, yang penting suaranya serak-serak mendesah. Jadi seksi disini tidak harus pada bentuk fisik, tapi lebih pada suara. Ada juga yang berpendapat tubuh yang seksi itu yang montok dan buah dadanya besar. Karena itulah ada wanita yang akhirnya melakukan suntik silicon demi memperbesar payudaranya agar dibilang seksi. Nah, untuk mendapatkan tubuh yang seksi, orang jaman dulu cenderung melakukan perawatan secara alami. Minum jamu-jamuan dan memakai berbagai rempah-rempah untuk luluran biasa dilakukan para puteri kraton. Sampai sekarang pun tampaknya para puteri kraton tidak pernah meninggalkan kebiasaan ini. Lihat saja para puteri kraton di Yogyakarta dan Solo, cantik, putih dan seksi bukan? Sementara di masa sekarang, demi mendapatkan embel-embel "seksi", banyak wanita yang rela melakukan apa saja. Oleh karena itu salon kecantikan dan perawatan menyebar dimana-mana. Mulai dari mandi susu, mandi lulur, dan mandi spa (uap) juga ada. Itu semua dilakukan untuk mendapatkan tubuh yang sesuai dengan kriteria "seksi". Untuk yang berbau medis juga ada, mengkonsumsi obat-obatan pelangsing, baik yang herbal atau yang kimia juga banyak dilakukan wanita. Ada juga yang melakukan diet secara ketat dan ada juga yang tetap mengkonsumsi makanan berupa sayuran dan menghindari konsumsi daging. Golongan inilah yang dinamakan dengan vegetarian. Belum lagi yang merasa tubuhnya terlalu gemuk dibeberapa bagian, dengan cara sedot lemak juga sudah bisa dilakukan. Selain itu ada juga yang melakukan tusuk jarum atau acupuntur untuk membentuk beberapa bagian tubuh mendekati sempurna. Terus yang suka olah raga, jadi rajin pergi nge-gym atau pusat kebugaran. Semua itu dilakukan kaum wanita demi mendapatkan tubuh seksi. Belakangan ini malah ada pendapat bahwa seksi itu tidak melulu hanya untuk kaum hawa. Seksi juga bisa ditujukan kepada kaum adam. Pria yang tubuhnya tampak atletis, dengan dada bidang dan otot perut yang six pack juga bisa dikatakan seksi. Selain penampilan fisik tadi, ada juga yang beranggapan bahwa pria yang seksi adalah yang berpenampilan rapi dan cool. Syukur-syukur yang mempunyai kelebihan di bidang lain, menyanyi, presenter, atau pun memasak. Belakangan ini sering muncul di televisi, seorang master chef yang sering dibilang cool dan seksi. Dia adalah chef master Juna. Karena itulah pada akhirnya banyak pula pria yang tidak sungkan ke salon. Selain untuk penampilan juga bisa untuk mempertahankan image yang terlanjur dilekatkan ke dirinya. Para pria yang rajin nyalon inilah yang akhirnya juga memunculkan istilah cowok metroseksual. Mereka jadi rajin creambath, manicure dan pedicure seperti kaum wanita. Berdasarkan apa yang saya utarakan diatas, saya beranggapan bahwa kata "seksi" sebenarnya mempunyai beragam persepsi. Semua tergantung pada penilaian dari individu masing-masing. Ada yang menilai berdasarkan penampilan fisik ada juga yang berdasarkan kemampuan lainnya. Jadi bagi teman-teman yang tidak memiliki bentuk tubuh yang "ideal", tinggi yang proporsional, langsing, dan kulit putih bersih, tidak perlu khawatir. Bisa jadi justru kita mempunyai kelebihan di bidang lain sehingga orang bisa saja beranggapan anda adalah orang yang seksi. Andaikata tubuh anda montok, tidak perlu berkecil hati. Siapa tahu justru anda akan dikatakan seksi oleh pasangan anda. Who knows? Selamat malam dan Salam Kompasiana.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline