Mendengar kata-kata museum. Mungkin fikiran kita langsung melayang kepada bangunan tua monoton. Properti pamer didalamnya juga kadang hanya disinari lampu temaram hingga menimbulkan kesan lembab serta terlihat kusam disana sini.
Tetapi kejadiannya akan berbeda saat kita bertandang ke Museum Wine di sebuah pulau resor terkemuka Yunani.Bangunan eksentrik yang didirikan oleh keluarga petani anggur dan jika dirunut sejarah kebelakangnya telah merentang jauh sejak abad ke 16.
Thira nama lain Santorini bertanah vulkanik akibat erupsi gunung maha dahsyat. Tanaman anggur sepertinya tumbuh baik disana karena ditunjang oleh iklim meditereania yang sejuk dengan banyak limpahan sinar matahari di tengah laut Aegea yang selalu tampak membiru.
Sempat membayangkan indahnya ladang anggur yang luas tempo dulu ditengah pemandangan laut yang cantik. Tentu sejauh mata memandang akan terlihat bulir-bulir segar anggur ranum di pulau dengan pemandanga bukit yang mempesona tersebut. Berkah kelimpahan panen anggur setiap tahunnya membuat keluarga petani anggur tersebut harus memutar otak untuk dapat mengawetkan selama mungkin anggur matang yang telah masak sempurna tersebut. Tentunya upaya untuk mem fermentasi nya agar menjadi wine adalah opsi pilihan terbaiknya.
Memasuki areal museum yang berada di tepi salah satu jalan raya utama Santorini itu, kita akan melihat halaman yang luas. Tidak terlihat bangunan yang tinggi atau megah. Tetapi disana hanya terlihat sedikit bangunan yang sangat sederhana. Plank nama museum tampak jelas bertuliskan Wine Museum G.Koutsoyannopoulos 1660-1970. Disekelilingnya tampak pemandangan perbukitan dengan beberapa rumah penduduk yang tampak tertata rapi dan asri.
Disinilah letak keunikannya...
Sesaat memasuki pintu utama museum, kita akan melihat lorong besar dengan tangga batu hitam menuju ke arah bawah tanah. Ternyata bangunan utama museum ini berada didalam gua alami. Tidak ada nuansa horor disana dan malahan menyulut rasa ingin lebih tahu lagi isi museum bawah tanah dengan lorong meliuk-liuk serupa labirin tersebut.
Perlahan dan pasti pengunjung disuguhi pemandangan gua yang apik dengan tambahan narasi bermula dari bagaimana sejarah pemrosesan minuman anggur di Santorini. Lorong yang dilalui tampak bersih dengan tata lampu yang menarik sehingga menimbulkan kesan yang kuat akan suatu tempat yang sangat spesial tersebut. Paparan audio disertai dengan visual nyata diaroma patung manusia yang bergerak melakukan aktifitas tertentu membuat kita lebih bersemangat untuk menapak lorong yang kadang terasa turun naik tersebut. Informasi yang diberikan secara umum menggambarkan mulai dari suka cita panen anggur sampai dengan menghasilkan wine premium dari gentong-gentong yang terbuat dari kayu yang siap dikonsumsi atau dipasarkan.Semua properti yang digunakan seperti tampak asli yang didominasi dari bahan kayu lokal pilihan. Masa lampau seperti berusaha maksimal dihadirkan ditengah pengunjung museum yang hadir. Suara dari aktifitas-aktifitas yang terkait menumbuk dan menggiling anggur seperti mendekati suara aslinya.