Lihat ke Halaman Asli

Jan Bestari

Merayakan setiap langkah perjalanan

Mangrove, Sumber Plasma Nutfah Untuk Kehidupan Masa Depan

Diperbarui: 2 Februari 2022   05:36

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sabun dari mangrove produksi kelompok perhutanan sosial Desa Sebubus Paloh


Sudah tidak disangsikan lagi peran hutan mangrove bagi lingkungan.Mulai dari perannya memproteksi kehidupan didarat dari ancaman iklim yang saat ini tidak menentu dan bahkan bisa meredam potensi kerusakan hebat saat tsunami menerjang.  

Juga tidak disangsikan lagi peran hutan mangrove yang masih terpelihara baik pasti akan menjadi rumah dan tempat tinggal berbagai macam fauna serta biota berprotein tinggi yang sangat lezat jika dikonsumsi.

Tak jarang hutan mangrove juga menjadi tempat sebagian masyarakat pesisir menyandarkan keseharian hidupnya. Mereka mengambil hasil alam ikutan secara terbatas baik fauna dan flora untuk konsumsi sendiri maupun untuk dijual.

Saat ini mangrove jenis-jenis tertentu telah menjadi sumber pangan baru seperti:  diolah masakan menjadi sambal goreng, sirup, dodol, selai/jam serta teh yang telah diproduksi oleh masyarakat setempat.

Juga telah diproduksi sabun mandi dan kedepan akan menyusul lulur, kosmetik, pelindung sinar UV serta pewarna alami.

Mungkin dengan riset dan inovasi kedepan yang lebih intensif, kita manusia justru akan banyak menggantungkan kehidupan pada plasma nutfah dari hutan mangrove.

Sebubus Paloh, 30 Januari 2022

Suatu pagi di hutan mangrove desa Sebubus Paloh.

JAN BESTARI

Teh mangrove produksi dari kelompok perhutanan sosial Desa Sebubus Paloh




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline