Lihat ke Halaman Asli

Jan Bestari

Merayakan setiap langkah perjalanan

Cinta Mati (1.Kampung Keramat)

Diperbarui: 29 Januari 2022   15:31

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Foto diolah pribadi dengan pictsart app

Foto diolah pribadi dengan pictsart app

Tubuhku lemah tidak berdaya. Seperti seonggok batang pisang yang telah berbuah dua kali, tentu tidak ada gunanya lagi. Disampingku tampak tergeletak lemas dan tidak sadarkan diri, adikku Udde, yang seperti masih terlelap kelelahan. Beruntung nafas dadanya masih terlihat turun naik.  Tubuhku seperti kebas tidak berasa. Sangat lelah dan terasa payah akibat perjalanan panjang yang sangat menguras tenaga dan perasaan.

Sesaat sebelumnya. Tubuhku terasa terlempar kebawah dari gedung bertingkat diatas 100 lantai, dengan kekuatan luncur kebawah secepat kilat. Aku tergeletak tak berdaya, disebuah pelataran bangunan penjemuran ikan ditengah sungai yang airnya terdengar selalu berkecipak tiada henti. Air surut sungai dibawah pelataran sangat deras.  Kemudian lamat-lamat telingaku mendengar orang-orang riuh rendah disore hari menjelang maghrib tersebut. Mereka panik melihat keadaan kami. Sebuah kondisi tubuh yang sangat lemah dan belum siuman secara penuh.

Sampai dengan membuka matapun rasanya aku tidak sanggup. Rasanya ingin sekali kembali tidur panjang. Dari titik sinilah kuurai kembali lembaran kisahku yang rasanya tak ingin aku ulangi lagi dikemudian hari. Biarlah misteri itu menjadi pengalaman hidupku saja yang tersimpan rapi di catatan memoriku seperti dibawah ini.

***

 "Dewa....lihatlah betapa gemerlapnya cahaya pullong[1] itu, Nak!" seru emak memecah kesunyian. Arah telunjuknya mengarah kelangit barat. 

Persisnya pada sudut 45 derajat. Jantungku terasa berdegup kencang sekaligus takjub. Terlihat olehku, sekelebat cahaya yang bergerak perlahan. 

Tampak juga api membara menyerupai lelehan-lelehan besi yang terbakar sangat hebat. Pancaran sinarnya seolah mewakili kebencian si pengirim benda terbang yang sangat paripurna. Meskipun demikian, tampilan warnanya sangat memukau indah. 

Panjangnya hanya sekitar 30 sentimeter didominasi selang seling warna biru, merah dan kuning yang menyala-nyala. Terbangnya rendah. Bergerak perlahan dari arah langit barat ke timur. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline