Lihat ke Halaman Asli

Jan Bestari

Merayakan setiap langkah perjalanan

Senja di Rumah Lanting Sore Itu...

Diperbarui: 15 Januari 2022   10:51

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

sumber gambar

Diluar tampak anak-anak kecil berkejaran mandi dengan girangnya. Bunyi gemericik air saat  biduk-biduk sampan  dikayuh membekas di indera pendengaran.

Diayunan, balita mungil masih tertidur nyenyak sambil di nina bobo kan Emaknya. Alunan mendayu Solawat nabi selalu terdengar merdu keluar dari bibirnya.

Bunyi tik tug tik tug sret alat tenun beradu ritmis ditengah lembutnya jemari tangan yang cekatan mengurai benang disertai hentakan kaki  yang tampak lemah dan pasti namun sangat bertenaga.

Perlahan-lahan selembar kain songket berbenang emas itu menampakkan pesonanya.

Sebuah mahakarya. Semuanya tampak berkilau dan anggun. Saat ini kain tenun tampak bercerita penuh suka cita tentang alam Sambas yang kaya budaya.

Disana...tungku perapian didapur masih menyala. Apinya menyatu dengan semangat Emak yang terus menenun sambil mengasuh mengenalkan sang pencipta serta nabi akhir zaman. Sebentar lagi Ayah akan pulang.

Sebuah laku harian perempuan solehah Sambas membangun generasi dan peradaban dalam bingkai seni tenun yang masyhur sejak dahulu.

Jan Bestari

Sambas, Minggu 3 Oktober 2021

10.00 WIB coret coret disuatu pagi yang cerah.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline