Mahasiswa Universitas Harapan Bangsa fakultas Sains dan Teknologi Berhasil dalam menciptakan inovasi teknologi sederhana pada bidang kesehatan dengan mendeteksi derajat luka pada penderita diabetes. Diabetes adalah kondisi kronis yang ditandai oleh kadar gula darah yang tinggi, yang dapat memicu berbagai komplikasi serius, seperti kerusakan pada pembuluh darah, saraf, serta organ vital seperti jantung dan ginjal. Studi ini melibatkan analisis berbagai faktor risiko, seperti genetika, gaya hidup, dan lingkungan, serta pengembangan metode diagnosis, perawatan, dan inovasi teknologi untuk meningkatkan kualitas hidup penderita diabetes.
Tidak Terkecuali pada penderita diabetes mata, khususnya komplikasi yang dikenal sebagai retinopati diabetik. Retinopati diabetik terjadi ketika kadar gula darah yang tinggi merusak pembuluh darah di retina, menyebabkan gangguan penglihatan hingga kebutaan. Penelitian ini mencakup pemahaman lebih mendalam tentang mekanisme terjadinya kerusakan pada jaringan mata akibat diabetes, faktor risiko yang mempengaruhi perkembangan penyakit, serta strategi pencegahan dan pengobatan. Studi diabetes mata juga melibatkan pengembangan teknologi diagnostik, seperti pencitraan retina menggunakan teknik komputer vision, dan terapi inovatif untuk melindungi penglihatan penderita diabetes.
Program komputer sistem klasifikasi derajat luka pada penderita diabetes mata bertujuan untuk memberikan solusi inovatif dalam bidang kesehatan, khususnya bagi penderita diabetes yang rentan mengalami komplikasi luka pada mata. Metode yang digunakan dalam program ini adalah dengan memanfaatkan sensor kamera untuk mendeteksi derajat luka pada penderita diabetes. Melalui penggunaan teknologi ini, program komputer dapat mengidentifikasi dan mengklasifikasikan tingkat keparahan luka dengan akurasi tinggi, sehingga memungkinkan untuk tindakan medis yang lebih tepat dan cepat. Fungsi utama dari program ini adalah untuk membantu tenaga medis dalam proses diagnosis luka pada mata, mempercepat pengambilan keputusan medis, serta mengurangi risiko komplikasi serius yang dapat berujung pada kebutaan. Dengan demikian, program ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas perawatan kesehatan bagi penderita diabetes, serta memberikan kontribusi signifikan dalam upaya pencegahan dan penanganan dini komplikasi luka pada mata.
Melalui program Komputer ini diharapkann para masyarakat dapat sadar akan kesehatan pentingnya menjaga dan mengontrol konsumsi gula agar tidak menyebabkan diabetes khsususnya pada area mata. Program ini bekerja dengan sangat sederhana yakni dengan mendeteksi adanya diabetes atau tidak pada mata penderita melalui kamera komputer/laptop, dengan begitu maka hasil dari program komputer tersebut langsung keluar yang dibagi menjadi 5 katagori derajat luka, yakni :
- No DR (No Diabetic Retinopathy): Pada tahap ini, tidak ada tanda-tanda retinopati diabetik. Retina masih dalam kondisi normal tanpa adanya perubahan patologis. Pemantauan rutin tetap diperlukan untuk mendeteksi perubahan awal yang mungkin terjadi seiring waktu.
- Mild Nonproliferative Diabetic Retinopathy (Mild DR): Pada tahap ini, terjadi mikroaneurisma, yaitu pembuluh darah kecil di retina yang mulai melemah dan membentuk tonjolan. Biasanya, tahap ini tidak menunjukkan gejala visual yang signifikan, tetapi merupakan tanda awal dari kerusakan pembuluh darah retina akibat diabetes.
- Moderate Nonproliferative Diabetic Retinopathy (Moderate DR): Kerusakan pembuluh darah retina lebih jelas pada tahap ini. Terjadi peningkatan jumlah mikroaneurisma, bersama dengan eksudat keras dan perdarahan kecil. Beberapa pembuluh darah dapat tersumbat, menyebabkan penurunan aliran darah ke retina. Gejala visual mungkin mulai muncul, seperti penglihatan kabur.
- Severe Nonproliferative Diabetic Retinopathy (Severe DR): Pada tahap ini, lebih banyak pembuluh darah yang tersumbat, menyebabkan penurunan aliran darah yang signifikan ke retina. Perdarahan lebih banyak dan eksudat lunak dapat terlihat. Risiko berkembang menjadi tahap proliferatif sangat tinggi. Gejala visual lebih jelas dan dapat mencakup hilangnya penglihatan yang lebih serius.
- Proliferative Diabetic Retinopathy (PDR): Ini adalah tahap paling parah dari retinopati diabetik. Tubuh mencoba membentuk pembuluh darah baru (neovaskularisasi) sebagai respons terhadap kurangnya aliran darah, tetapi pembuluh darah baru ini rapuh dan mudah pecah, menyebabkan perdarahan lebih lanjut dan risiko terbentuknya jaringan parut. Jaringan parut ini dapat menyebabkan retina terlepas, yang dapat mengakibatkan kebutaan jika tidak segera ditangani. Gejala visual pada tahap ini sangat serius dan memerlukan intervensi medis segera.
https://bit.ly/Siskom-PendeteksiDiabetes pada link tersebut anda akan dipandu untuk menggunakan program komputer tersebut. Iis Setiawan Mangkunegara, S.Kom., M.T.I. , Retno Agus Setiawan, S.Kom., M.T. , dan Edgina Rangga Arkananta sebagai pengusung dan pencipta berharap program komputer ini dapat membantu tenaga kesehatan dan penderita diabetes dalam mendeteksi penyakit diabetes mata lebih cepat. Sehingga bagi penderita dapat dilakukan penaganan medis yang lebih optimal bagi penderita.
Dengan mendownload dan mengakses pada domain website yang telah ditentukan, anda dapat mendownload booklet petunjuk penggunaan padaProgram klasifikasi derajat luka pada penderita diabetes mata ini menawarkan solusi inovatif dalam bidang kesehatan, dengan memanfaatkan teknologi kamera dan kecerdasan buatan untuk mendeteksi dan mengklasifikasikan tingkat keparahan luka secara akurat. Melalui deteksi dini dan otomatisasi, program ini dapat membantu tenaga medis dalam mempercepat diagnosis dan pengambilan keputusan medis yang tepat, sehingga mengurangi risiko komplikasi serius seperti kebutaan. Dengan demikian, program ini berpotensi meningkatkan kualitas perawatan bagi penderita diabetes, serta berperan penting dalam upaya pencegahan dan penanganan dini komplikasi mata.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H