1. Specify Your Reading
Meski membaca apapun itu penting namun membaca literatur yang lebih berkaitan dengan spesifikasi disiplin ilmu yang sedang kamu geluti secara formal saat ini lebih penting. Mengapa? Karena saat pilih jurusan secara tidak langsung kamu telah men-declare diri sebagai spesialisasi bidang tertentu.
Apalagi yang jurusannya "brand new" artinya bisa saja diterima pada pilihan kedua yang tidak sesuai dengan jurusan waktu di SMA/SMK. Misal anak IPA tapi diterima di Sastra Inggris. Pasti membutuhkan reading yang extra dan extensive!
Siapa yang tau jika kelak anda menjadi spesialis bidang. Misal pengamat hukum tata negara, sosiolog atau toksikologi dsb. Serapan ilmu dari bahan2 bacaan yang langsung berhubungan dengan kajian disiplin ilmu akan mengkristal suatu saat dalam betuk karir atau keahlian tertentu.
Jadi, singkirkan dulu bacaan seperti komik, majalah sosialita atau majalah dewasa :)
Mulailah menjadi bagian dari sivitas akademika dengan menjadi ahli dibidangnya.
2. Targeting Your Goal
Salah satu hambatan psikologis bagi mahasiswa baru adalah susah sekali "move on" dari pola belajar masa SMA/SMK. Hal ini disebabkan karena penyesuian iklim belajar di perguruann tinggi sangat berbeda dengan sewaktu duduk di bangku sekolah menengah. Perubahan paradigma belajar harus di-revolusi dari hanya mendengar, melihat dan memahami menuju ke berpikir tingkat tinggi (higher order thinking).
Mahasiswa baru harus memulai road map belajarnya dengan membuat sebuah target pencapaian akademis. Misal dalam Semester I (satu) ini saya harus mendapatkan IP-Semester 3,58 pada skala 4, atau dibuat rentang pencapaian misal IP 3,50-3,67. IPK-semester sangat penting ketika dalam dunia kampus banyak sekali efek domino dari pencapaian IPK.
Sewaktu saya kuliah saya mendapatkan Beasiswa Supersemar, diikutkan kompetisi hibah penelitian oleh dosen, bantuan belanja referensi dari Yayasan Hati Pelajar. Di era sekarang, dengan sistem Dikti yang baru Kemenristekdikti juga membuka banyak kesempatan mahasiswa untuk mendapatkan hibah keterampilan dan penelitian. Dan semua hal itu, mempersyaratkan IP (Index Prestasi).
Kadang, ada calon mertua yang mempersyaratkan IP juga lho untuk calon mantunya :)))